Rabu, 08 Oktober 2014

Organ Dalam Manusia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna yang dilengkapi dengan akal pikiran, supaya manusia mampu memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan segala upaya akal pikiran ini manusia dapat berikhtiar untuk mencapai hubungan baik sesamanya.
            Penulisan makalah ini menjadi suatu tugas bagi penulis untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA 2, maka penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan penulis menulis makalah ini.  Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian  tugas ini terutama kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar IPA SD 2 serta teman-teman yang berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Semoga bimbingan dan bantuan yang serta dorongan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan diridhai oleh Allah SWT. Akhir kata, peneliti memohon ampunan kepada Allah SWT dan maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kekhilafan yang telah penulis perbuat dan makalah ini memang belum sempurna untuk itu penulis meminta kritik dan saran kepada siapa saja yang membaca makalah ini agar makalah ini bisa lebih disempurnakan.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan memberkahi semua amal baik yang telah kita perbuat. Amin-amin ya rabbal alamin.

Padang, 15 April 2014

Penulis











DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………   1
Daftar Isi………………………………………………………………………………….    2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...........…..   3
A.    Latar Belakang……………………………………………………………………….     3
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………………………….    3
C.     Tujuan Penulisan………………….....................…………………………………….     4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..    5
A.      PARU-PARU………....................................………………………………………..    5
B.       LAMBUNG………….…………………………..........................................………..   15
C.       USUS…………………………………………………………......................…….....    23
D.      JANTUNG...................................................................................................................   37
E.       GINJAL.......................................................................................................................    42
F.        ALAT KELAMIN.......................................................................................................   51
G.      HATI............................................................................................................................   63
H.      LIMPA.........................................................................................................................   69
I.         EMPEDU.....................................................................................................................   75
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..….   79
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….   79
B. Saran…………………………………………………………………………………....  79
Daftar Pustaka………………………………………………………………………..........  80






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia memiliki paru-paru sebagai alat pernafasan. Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Dalam tubuh manusia juga terdapat lambung sebagai organ pencernaan. Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
Organ lainnya yang berfungsi sebgai alat pencernaan adalah usus. Usus adalah organ tubuh yang berbentuk seperti pipa-pipa. Setiap saat usus secara aktif menyerap, mengeluarkan, mengirimkan sinyal, dan memetabolisasi. Usus berperan sebagai penjaga gawang sistem makanan bagi tubuh kita. Usus membiarkan protein yang tepat untuk masuk ke darah dan membuang protein yang membahayakan tubuh (biasa disebut sebagai protein alergenik atau alergen).
Untuk lebih memahami lebih dalam tentang paru-paru, usus, dan lambung, jantung, ginjal, alat kelamin, hati, limpa, empedu, maka untuk itulah makalah ini dibuat. Dalam makalah ini akan dijelaskan fungsi dari paru-paru, lambung, dan usus, serta penyakit yang menyerang organ tersebut.

B.     Rumusan Masalah
1.         Apakah paru-paru itu?
2.         Apakah fungsi dari paru-paru?
3.         Penyakit apa saja yang dapat menyerang paru-paru?
4.         Apakah lambung itu?
5.         Apa fungsi lambung?
6.         Penyakit apa saja yang dapat menyerang lambung?
7.         Apakah usus itu?
8.         Apa saja fungsi usus?
9.         Penyakit apa saja yang dapat menyerang usus?
10.     Apa fungsi jantung?
11.     Apa saja penyakit yang menyerang jantung?
12.     Apa fungsi ginjal?
13.     Apa saja penyakit yang dapat menyerang ginjal?
14.     Apa fungsi alat kelamin?
15.     Apa saja jenis penyakit yang menyerang alat kelamin?
16.     Apa fungsi hati?
17.     Apa saja jenis penyakit yang menyerang hati?
18.     Apa fungsi limpa?
19.     Apa saja penyakit yang menyerang limpa?
20.     Apa fungsi empedu?
21.     Apa saja jenis penyakit yang meyerang empedu?

C.    Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui fungsi dari organ dalam manusia yang meliputi paru-paru, lambung, usus, jantung, ginjal, alat kelamin, hati, limpa, dan empedu serta penyakit yang dapat menyerang organ dalam tersebut.























BAB II
PEMBAHASAN
ORGAN DALAM MANUSIA

A.    PARU-PARU
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan batuan haemoglobin sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 di dalam darah diikat oleh hemoglobin, selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh.
Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latinpulmones untuk paru-paru.
Paru-Paru
            Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
1.      Fungsi Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
Fungsi paru paru pada sistem pernapasan sangat erat kaitannya dengan sistem peredaran darah sebagai fungsi jantung pada vertebrata yang menggunakan udara untuk bernafas. Paru paru terletak pada rongga dada manusia yang memiliki dua bagian pada sisi kanan dan kiri, yang keberadaannya ini dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Pada bagian paru paru kanan terbagi menjadi tiga buah gelambir, begitu juga dengan paru paru kiri yang terdiri dari dua buah gelambir.
Lalu bagaimana fungsi paru paru manusia pada sistem pernafasan? Paru paru bekerja sebagai sistem ekskresi, yang bekerja untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Oksigen dari udara bebas yang dihirup pada fungsi hidung, kemudian sampai pada paru paru, oksigen tersebut akan ditukar dengan karbondioksida sebagai hasil metabolisme yang kemudian dikeluarkan oleh tubuh bersamaan dengan uap air.
Paru paru sebenarnya terbentuk dari gelembung gelembung yang disebut  alveolus yang terbungkus oleh selaput yang dinamakan selaput pleura. Berikut ini sifat selaput pleura pada paru paru :
  • Pleura terbagi menjadi dua bagian, Pleura visceral (pembungkus selaput dada) yakni merupakan selaput paru yang langsung membungkus paru. Lalu pada bagian lain bernama pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada bagian luar.
  • Pada bagian paru paru ini, terdapat rongga (kavum) di antara kedua pleura tersebut yang disebut kavum pleura
  • Kondisi kavum pleuran normal yakni hampa udara, dengan paru-paru yang dapat mengalami kembang kempis dan terdapat sedikit cairan (eksudat) di dalamnya untuk meminyaki permukaan pleura
  • Eksudat ini juga berfungsi menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.
Paru paru terbagi menjadi beberapa bagian yang saling berhubungan dalam melaksanakan proses respirasi sebagai fungsi paru paru ini. Berikut ini bagian-bagiannya :
  • Bagian paru paru kanan terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus pulmodekstra superior, lobus media, dan lobus inferior. Pada lobusnya terbagi menjadi beberapa segmen yaitu belahan kecil pada lobus paru-paru kanan sebanyak 10 segmen. Terdiri dari 5 segmen pada lobus superior, 2 buah segmen lobus medial dan 3 buah segmen pada lobus inferior.
  • Pada Paru-paru kiri, terdiri dari dua lobus, pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior yang lobusnya terbagi menjadi 10 segmen. Segmen tersebut terbentuk menjadi 5 buah segmen dari lobus superior dan 5 buah segmen pada inferior.
Diantara segmen tersebut masih dibatasi dengan  jaringan ikat yang didalamnya terisi pembuluh darah getah bening dan saraf, pada tiap-tiap lobulus dan juga terdapat sebuah bronkeolus. Pada bronkeolus ini, berbentuk cabang-cabang yang dinamakan duktus alveolus yang tiap tiap cabangnya berakhir pada alveolus dengan diameter berkisar antara 0,2 – 0,3 mm. Begitu rumit proses respirasi pada paru paru kita, sehingga kita wajib selalu menjaganya agar tetap sehat agar berfungsi dengan baik
2.      Penyakit pada Paru-paru
Berikut ini merupakan macam-macam penyakit pada paru-paru. Disertai dengan penyebab, gejala dan cara pengobatannya.

a.      Pneumonia (radang paru-paru)
Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia.
Jenis-jenis Penyakit Paru-paru
Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.
Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas jaringan di salah satu paru-paru atau keduanya.
Penyebab:
Penyebab utama infeksi bakteri, sering kali dari jenis Streptococcus pneumoniae. Pneumonia dapat dipicu menjadi permasalahan sekunder oleh infeksi virus di saluran pernapasan atas, seperti flu.
Penyebab lain meliputi berbagai jenis bakteri juga virus seperti influenza dan cacar air dan lebih jarang mikroorganisme seperti protozoa dan jamur.
Gejala:
Gejala utama adalah batuk dengan dengan dahak berdarah, sesak napas, nyeri dada, dan demam tinggi dengan kesadaran menurun.
Pengobatan:
Jika penyebabnya bakteri, pengobatan dilakukan dengan antibiotik.

b.      Penyakit Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
Penyebab:
            Bakteri legionella yang menyebabkan penyakit ini merupakan bakteri berbentuk batang yang ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka berlipat ganda sangat cepat. Mereka terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang.
Penyakit Legionnaire pertama kali dijelaskan pada 1976 setelah terjadi wabah penyakit yang mirip penumonia berat pada veteran perang di sebuah konvensi American legion. Penyakit ini lebih banyak menyerang laki-laki.
Gejala:
            Gejalanya mirip pneumoni atau radang paru-paru lain, khususnya gangguan saluran napas, tapi selain itu penderita juga terserang diare, nyeri perut, atau ikterus.
Penyakit ini terjadi sering kali pada orang berusia menengah atau lebih tua dan dapat menjadi serius atau bahkan menyebabkan kematian pada orang pada yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

c.       Efusi pleura
Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang menekan paru-paru.
Gejala:
Efusi pleura menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Penanganan:
Perawatan awal berupa pembuangan cairan dengan jarum berlubang atau memasukkan pipa (saluran cairan dada) melalui dinding dada.

d.      Tuberkulosis (TB)
Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang menyerang jaringan paru-paru.
Penyebab:
Penyebab seseorang mengidap TB adalah bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang memiliki mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya menyebabkan penyakit di beberapa orang saja, biasanya jika imunitas atau kekebalan tubuh orang itu menurun.
Gejala:
            Gejalanya meliputi demam dan batuk terus-menerus, nafsu makan menurun, dan tubuh yang melemah.
Pengobatan:
            Antibiotik yang diminum telah dapat menyembuhkan TB, tapi jumlah penderita penyakit ini terus meningkat sejak 1980-an. Hal ini sebagian disebabkan oleh timbulnya jenis bakteri baru yang kebal terhadap antibiotik dan sebagian juga akibat penyebaran HIV/AIDS yang menurunkan kekebalan seseorang.

e.       Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura.
Penyebab:
            Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru "terisap" ke dalam dinding dada.
Pada pneumotoraks, udara masuk ke dalam rongga pleura. Keseimbangan tekanan pun berubah dan paru-paru mengempis. Jika lebih banyak udara yang masuk ke dalam rongga tapi tidak dapat keluar, tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang dapat mengancam jiwa.
            Pneumotoraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar secara abnormal di permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab lain adalah patah tulang rusuk dan luka dada.
Gejala:
Terjadinya penumotoraks memicu dada sesak, nyeri, dan sesak napas.

f.       Sesak Nafas (Asma)
Asma adalah penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa daerah.
Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan.
Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh alergi seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.
            Penyebab:
            Asma disebabkan penyempitan saluran udara di dalam paru-paru. Pada sebagian besar anak, pemicu serangan adalah reaksi alergi terhadap benda asing, atau alergen, yang dapat berupa partikel kecil terhirup, seperti polen, jamur dari kotoran tungau debu rumah, dan partikel-partikel dari rambut atau bulu hewan. Kasus lain disebabkan oleh alergi makanan atau minuman, obat tertentu, stres, infeksi saluran napas, dan aktivitas berat dalam cuaca dingin.
            Gejala:
            Serangan asma pada setiap orang berbeda-beda kondisinya. Beberapa orang mengalami serangan ringan yang jarang, ada yang cenderung menderita sesak napas berat yang mengancam jiwa dan beberapa penderita lain mendapat serangan yang bervariasi dan tak terduga setiap hari.
g.      Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK adalah kelainan jangka panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat. PPOK terutama meliputi bronkitis kronis dan emfisema, dua kelainan yang biasanya terjadi bersamaan.
            Gejala:
            Gejala utama sesak napas, batuk, dan produksi sputum (riak). Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan expectoratorian.
            Penyebab:
            Udara masuk dan keluar dari paru-paru terhambat dan kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen untuk memenuhi kebutuhan normal tubuh berkurang. Sejauh ini faktor penyumbang terbesar risiko PPOK adalah merokok.

h.      Bronkitis Kronis
Penyebab:
            Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali, infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis.
Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama menuju paru-paru, meradang, membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau paparan lama terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan dahak berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu lembap dan dingin, lalu berlanjut sepanjang tahun.
Gejala:
            Gejala seperti suara serak, mengi, dan sesak napas juga timbul. Akhirnya si penderita merasa sesak napas bahkan di saat sedang istirahat. Jika terjadi infeksi saluran napas sekunder, dahak dapat berubah warna dari bening atau putih menjadi kuning atau hijau.

i.        Emfisema
Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum adalah merokok.
Gambar Jenis-jenis Penyakit Paru-paru
Penyebab:
            Pada emfisema, gelembung udara (alveolus) menjadi teregang berlebihan. Mereka juga meluruh dan menyatu sehingga luas permukaan penyerap oksigen jadi berkurang. Alveolus tidak hanya kehilangan daerah pertukaran udaranya, tapi udara juga terjebak di dalam akibat penurunan elatisitas dinding alveolus. Akibatnya, paru-paru mengembang berlebihan, volume udara yang masuk dan keluar paru-paru berkurang, dan lebih sedikit oksigen yang dapat diserap ke dalam aliran darah.
Sebagian besar penderita emfisema adalah para perokok berat dalam waktu lama, walaupun kelainan bawaan langka yang disebut defisiensi alfa1-antitripsin juga dapat menyebabkan emfisema. Meskipun kerusakan akibat emfisema biasanya ireversibel (tak bisa kembali), berhenti merokok kadang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan memungkinkan silia untuk pulih kembali. Silia sendiri adalah rambut-rambut kecil di permukaan lapisan saluran udara paru-paru.
Gejala:
            Sesak napas, mengi, sesak dada, mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik, batuk kronis, kehilangan nafsu makan dan berat, serta kelelahan.
            Pengobatan:
            Jika Anda perokok, berhenti merokok adalah cara pencegahan terbaik. Bagi yang sudah terkena, berhenti merokok dapat mengurangi penyebaran penyakit.

j.        Penyakit Paru Akibat Kerja
Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel yang mengiritasi dan membuat peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya fibrosis. Orang yang berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru akibat pekerjaan, adalah para pekerja yang terpapar partikel beracun selama bertahun-tahun, misalnya para pekerja tambang.
            Pada penyakit paru-paru akibat kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paru-paru, yang akhirnya menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.
Gejala:
            Gejala seperti sesak napas dan batuk dapat timbul perlahan, tapi kemudian memburuk bertahun-tahun setelah paparan hilang. Di negara maju, penyakit ini semakin jarang terjadi karena sebagian besar pekerja menggunakan pakaian pelindung dan masker di lingkungan berbahaya, tapi di negara berkembang peraturan ini sering tidak dipatuhi.

k.      Silikosis
Silikosis adalah salah satu penyakit paru akibat lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel-partikel kristal silika bebas.
Silika adalah sejenis bahan yang banyak digunakan dalam bangunan dan perusahaan konstruksi. Silika dalam bentuk padat tidak berbahaya, tetapi bentuk butiran debu sangat tidak baik untuk paru-paru. Yang termasuk silika bebas adalah kuarsa, tridimit, dan kristobalit.

l.        Kanker paru-paru
Keberadaan tumor ganas di paru-paru disebut kanker paru-paru. Kanker paru-paru adalah kanker paling umum di dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun.
            Penyebab:
            Penyebab paling sering kanker paru-paru yang ditemukan hampir 90 persen dari seluruh kasus adalah rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup saat bernapas memicu pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru, tapi rokok mengandung ribuan zat karsinogen (penyebab kanker).
Dalam kasus yang sangat jarang, kanker paru-paru disebabkan oleh asbes, zat kimia beracun, atau gas radioaktif radon. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker paru-paru pun dapat dipicu oleh keberadaan faktor genetik dan penerapan gaya hidup yang tidak sehat, yang umumnya seperti merokok dan terlalu banyak minum-minuman alkohol, serta kurangnya berolahraga.
            Gejala:
            Gejala awal kanker paru-paru tidak spesifik. Namun, umumnya batuk yang terus-menerus biasanya gejala paling awal. Karena kebanyakan orang yang menderita kanker paru-paru adalah perokok, maka biasa disebut "batuk perokok". Gejala lain berupa batuk berdarah, mengi, berat badan turun, suara serak yang terus menerus, dan nyeri dada.
Pengobatan:
            Jika uji laboratorium memastikan adanya kanker paru-paru, lobektomi atau pengangkatan sebuah lobus paru-paru, atau pnenomektomi yang merupakan pengangkatan sebuah paru secara keseluruhan dapat dilakukan. Ini biasanya disarankan hanya jika tumor berukuran kecil dan belum menyebar. Kemoterapi dan radioterapi dapat diberikan untuk meredakan gejala, bukan bertujuan untuk menyembuhkan penyakit.
Penyebaran kanker paru-paru:
Kanker paru-paru dapat menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain. Metastasis ke tulang dapat menimbulkan rasa nyeri dan patah tulang. Dalam otak menyebabkan sakit kepala dan penurunan kesadaran, serta dalam hati menyebabkan penurunan berat badan dan ikterus di mana kulit menjadi berwarna kekuningan.





















B.       LAMBUNG
Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.
Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
http://slaraska2.files.wordpress.com/2010/12/lambung.jpg?w=300&h=225
Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah :
  1. Kardia.
  2. Fundus.
  3. Pilorus.
1.    Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu sendiri .
2.    Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
3.    Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari atau sering disebut duodenum.
Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :
  1. Mucosa.
  2. Submucosa.
  3. Muscularis.
  4. Serosa.
1.    Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
2.    Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
3.    Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan
4.    Gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu :
  1. Sel goblet (goblet cell).
  2. Sel parietal (parietal cell).
  3. Sel chief (chief cell).
1.        Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
2.        Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric acid] yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH 2.
3.        Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzimpepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.
            Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
  • Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil.
  • Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
  • Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.
  • HCl(Asam Klorida) merupakan enzim yang berguna untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan.
            Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.
            Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun.
            Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.
Berikut beberapa faktor gejala yang disebabkan terganggunya lambung, diantaranya :
1. Muntah
Muntah terjadi karena disebabkan otot di sekitar perut berkontraksi tiba-tiba dan mengeluarkan isi perut. Hal ini disebabkan luka pada lambung akibat infeksi, makanan yang menyengat, atau alkohol. Dapat juga disebabkan adanya gangguan pada saluran pencernaan. Makanan basi atau sudah memiliki kandungan racun juga dapat menjadi penyebab muntah.
Muntah pun bisa berkali-kali selama beberapa hari. Keadaan seperti ini biasanya dialami oleh perempuan yang sedang mengidam. Mengidam biasanya ditandai dengan muntah yang berkali-kali. Selain itu, hiatus hernia juga bisa memicu sulit menelan dan kebocoran asam lambung ke dalam esofagus. Gangguan ini terjadi jika ada sebagian isi perut terdesak memasuki lubang diafragma dan sangat mungkin terjadi jika sedang hamil atau kegemukan.
Jika mengalami muntah dan penyebabnya tidak serius, untuk mengatasi ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, diantaranya :
·      Jangan mengkonsumsi makanan padat dahulu sampai mual atau muntahnya reda.
·      Minumlah air minum sedikit-sedikit walaupun nanti dimuntahkan lagi
·      Jangan merokok
·      Jangan minum obat-obatan yang dosisnya tinggi
·      Untuk menghilangkan rasa mual, jangan makan apa pun dan berbaringlah sampai rasa mualnya berkurang atau hilang
2. Sakit Perut
            Sakit perut terjadi karena disebabkan oleh terganggunya lambung atau sistem pencernaan yang lain. Kebanyakan, sakit perut muncul akibat gangguan kecil sistem pencernaan. Namun, sakit yang berat dan terus-menerus perlu segera mendapatkan perawatan medis. Perawatan medis diperlukan jika :
·           Sakit perut terasa sakit selama lebih dari 4 jam berturut-turut
·           Jika disertai muntah, namun muntah tersebut tidak meredakan sakit
·           Jika perut menjadi bengkak dan lunak
·           Jika disertai dengan pingsan, limbung, atau nanar
3. Masuk Angin
Meskipun masalah sepele, tetapi masuk angin dapat menyebabkan perasaan tidak enak dan menyiksa. Penyebabnya bisa karena menelan udara, hiatus hernia, pencernaan tak sempurna, ataupun penyerapan yang tak sempurna. Buang angin adalah salah satu cara untuk mengatasi gejala masuk angin.
Terganggunya sistem pencernaan pada lambung juga dapat disebabkan oleh stress atau aktivitas yang berlebihan sehingga lupa akan kebutuhan tubuh, seperti makan dan minum. Pola makan yang tidak teratur juga dapat menyebabkan terganggunya lambung yang akhirnya akan berpengaruh pada organ-organ yang lainnya.

Penyakit Yang Menyerang Lambung

1.      Dispepsia
Yaitu nyeri berulang atau ketidaknyamanan yang umumnya berlangsung di perut sisi atas. Manifestasi klinisnya berbentuk kumpulan sinyal serta tanda-tanda, layaknya : mual, kadang-kadang dibarengi muntah, nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman di perut. Ada masalah di saluran pencernaan, bisa diketahui dengan perut kembung, ada rasa penuh di lambung (sebah), kerap bersendawa, kerap kentut, jadi cepat kenyang, perut keroncongan. Seluruh tanda-tanda ini dapat berlangsung dengan akut, kritis ( menahun ), apalagi dapat juga berulang. Pilihan terapi untuk dispepsia yaitu gabungan obat golongan PPI (proton pump inhibitor) dengan gabungan antibiotik. Kiat lain jamandikasi dispepsia yaitu dengan gabungan bismuth, metronidazole, serta tetracycline. Apabila belum pulih dengan obat, maka segera ke dokter pakar penyakit didalam untuk dikerjakan endoskopi.
Lambung
2.      Gastritis
      Peradangan pada lambung. Kita perlu mewaspadai penyakit yang menyerang lambung ini, karena gastritis kerap didapati didalam kehidupan sehari-hari. Penduduk awam kerap menyebut gastritis sebagai maag. Ada kisah makan ikan mentah, kerap mengonsumsi kortikosteroid, pemakaian teratur aspirin atau obat golongan antiinflamasi nonsteroid pada dosis tinggi, kisah cedera mukosa pada mulanya (contohnya dikarenakan gastritis, penyakit tukak lambung, dsb) juga diketahui bertindak mutlak didalam berlangsungnya penyakit gastritis. Sinyal serta tanda-tanda gastritis yaitu masalah saluran pencernaan berbentuk nyeri lambung dengan sensasi terbakar, jarang dibarengi dengan mual dan/atau muntah. Nyeri bisa menyusut atau jadi tambah berat dengan makan. Jalan keluarnya yaitu hentikan seluruh obat pemicu gastritis, contohnya : obat golongan anti Inflamasi Non Steroid serta alkohol.
3.      Gerd
Gerd (Gastro-Esophageal Reflux Disease) adalah penyakit pencernaan kritis yang berlangsung waktu asam lambung atau empedu membalik ke esofagus ( kerongkongan ). Tanda-tanda khas gerd yaitu sensasi nyeri di ulu hati.
Sesudah kita ketahui penyakit yang menyerang lambung, pastinya kita dapat lebih mudah untuk mendeteksi masalah yang berlangsung pada lambung serta lantas bisa segera tahu bagaimana penyembuhan maupun bagaimana hindari penyakit yang menyerang lambung.

4.      Asam Lambung Maag

Penyakit asam lambung maag adalah penyakit yang disebabkan karena naiknya asam lambung yang berlebihan dan juga karena meningkatnya asam lambung. Penyakit asam lambung maag ini bisa menyebabkan lambung menjadi meradang atau juga teriris sehingga menyebabkan rasa nyeri pada ulu hati. Gejala atau tanda penyakit asam lambung maag yang biasanya dirasakan adalah perut yang dirasa perih dan juga mulas.
Asam lambung biasanya diproduksi secara normal oleh lambun dan memiliki pH dalam daerah sekitar 3-4 dan enzim yang bekerja untuk membantu mencernakan makanan di dalam lambung yang hanya bermain pada daerah itu. Dengan kata lainnya adalah apabila Ph lebih besar atau lebih kecil dari daerah itu, maka enzyme tidak bisa bekerja sehingga terjadinya suatu gangguan di dalam lambung dan pada akhirnya menyebabkan penyakit asam lambung maag.
Penyebab dari penyakit asam lambung maag adalah karena gangguan fungsional yang terjadi karena kerja dari lambung yang tidak baik. Hal ini mempunyai suatu hubungan dengan gerakan lambung yang biasanya berakitan dengan sistem syaraf di lambung  atau secara psikologis. Penyebab lainnya adalah karena terjadinya gangguan struktur anatomi yang misalnya terjadi karena luka. Stres juga bisa menjadi salah satu penyebab psikologis yang bisa mengakibatkan sistem syaraf pusat otak yang berkaitan dengan lambung yang mengalami suatu perubahan hormonal yang ada di dalam tubuh ehingga bisa merangsang sel-sel di dalam lambung untuk meproduksi asam secara berlebihan.
Penyakit asam lambung maag terdapat dua jenis yakni penyakit maag akut dan kronis. Penyakit maag akut biasanya banyak dijumpai oleh banyak orang. Sedangkan penyakit asam lambung maag kronis biasanya terjadi karena adanya suatu infeksi yang terjadi pada lambung dan juga usus dua belas jari yang terjadi karena bkteri, Helicobacter pylori. Sangay disayankan, karena bakteri ini bisa berkoloni pada tempat yang membuat mereka menjadi merasa nyaman dan tetap bertahan, yakni hanya pada daerah asam lambung yang pekat saja.
Penyembuhan penyakit maag karena asam lambung yang naik yang bersifat kronis tidak cukup hanya dengan menetralkan asam lambung saja, namun juga harus dengan obat antibiotic untuk menghilangkan atau membunuh kuman bakteri tersebut.

5.      Tukak Lambung

Tukak lambung adalah jenis sakit lambung yang lebih berat dari gastritis, dimana sudah terjadi tukak atau luka pada lambung. Ada semacam lubang (erosi) pada beberapa bagian dari saluran cerna. Jenis yang paling umum adalah tukak duodenum, yaitu yang terjadi pada usus duodenum, kira-kira 12 inci setelah lambung. Tukak yang terjadi pada lambung itu sendiri disebuttukak gastrik atau tukak peptik (gastric ulcer).
Untuk menentukan kepastian ada tidaknya infeksi kuman penyebab tukak lambung H. Pylori, dilakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah pemeriksaan darah,dari pemeriksaan ini analisa contoh darah dapat menentukan bukti adanya kuman H. Pylori. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan pemeriksaan jarum melalui jari. Setelah melakukan pemeriksaan selanjutnya adalah pengobatan tukak lambung sesuai dengan penyebabnya.
Pemeriksaan tinja dirasa perlu dilakukan untuk mengetahui adanya antogen pada tinja yang disebabkan oleh protein asing yang dihasilkan oleh kuman H. Pylori. Cara lain untuk menentukan penyakit infeksi adalah dengan pemeriksaan menggunakan endoskopi. Dokter memasukkan semacam tube yang ujungnya terdapat kamera, hingga ke dalam saluran cerna. Pemeriksaan ini dapat mengetahui dengan jelas bagaimana kondisi di dalam lambung, selanjutnya dapat diambil contoh jaringan lambung yang diduga mengandung H. Pylori, pemeriksaan ini cukup akurat dengan mengetahui ada tidaknya infeksi.
Untuk mengatasi masalah ini diberikan beberapa pengobatan tukak lambung diantaranya dengan pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi yang timbul dan juga untuk mencegah perkembangan bakteri. Pemberian anti asam lambung juga dilakukan untuk dapat memberikan waktu bagi dinding lambung untuk sembuh.
Setelah diberikan pengobatan, selanjutnya dokter akan melakukan evaluasi, terjadi perbaikan atau tidak. Dilakukan pengambilan contoh darah untuk mengetahui ada tidaknya kuman ini. Jika masih belum berhasil diberikan jenis antibiotik lainnya.
Pada daerah tertentu angka kejadian infeksi H. Pylori sangat tinggi dan komplikasi akibat penyakit tukak lambung ini juga sangat banyak, maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan apakah seseorang menderita infeksi H. Pylori atau tidak. Jika memang mengalami infeksi, dapat diberikan pengobatan segera.
Pengobatan tukak lambung yang disebabkan leh bakteri Helicobacter Pylori harus diobati dengan antibiotika yang harus diperoleh dengan resep dokter. Antibiotika yang sering dipakai adalah kombinasi klaritromisin dengan amoksisilin atau metronidazol, yang harus digunakan sekitar 2 minggu.








C.  USUS
Usus adalah organ tubuh yang berbentuk seperti pipa-pipa. Setiap saat usus secara aktif menyerap, mengeluarkan, mengirimkan sinyal, dan memetabolisasi. Usus berperan sebagai penjaga gawang sistem makanan bagi tubuh kita. Usus membiarkan protein yang tepat untuk masuk ke darah dan membuang protein yang membahayakan tubuh (biasa disebut sebagai protein alergenik atau alergen). Usus selalu menjadi bagian yang terpapar segala jenis makanan yang kita santap. Bila kita menyantap segala jenis makanan tanpa melakukan kontrol diri, maka usus kita juga akan sangat rentan terkena berbagai macam penyakit yang tidak bisa dipandang rendah begitu saja.
http://img.carapedia.com/images/article/penyakit%20usus.jpg
 Usus terbagi 2, yaitu :
1.      Usus Halus
            Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Saluran pencernaan makanan yang paling panjang dengan panjang kurang lebih 6,5 meter dan lebar kurang lebih 25 milimeter adalah usus halus. Permukaan dindingnya berjonjot sehingga terlihat seperti lekukan-lekukan. Hal inilah yang menyebabkan permukaannya menjadi luas. Pencernaan di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau enzimatis. Usus halus terletak di atas pinggang dan meliputi 3 bagian.

a. Usus Dua Belas Jari (Duodenum)


http://www.materi-sma.com/2014/01/penjelasan-fungsi-usus-halus-usus-besar.html
Usus dua belas jari berukuran panjang kurang lebih 25 sentimeter. Makanan dari lambung bersifat asam, kemudian masuk ke usus dua belas jari. Sifat asam ini akan merangsang dinding usus untuk mensekresikan hormon-hormon berikut.
1)        Hormon sekretin yang berfungsi untuk merangsang getah pankreas yang terdiri atas enzim-enzim berikut.
a)        Tripsin, berfungsi menyederhanakan protein dan pepton.
b)        Amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltosa.
c)        Lipase, berfungsi menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Getah pankreas mengandung NaHCO3 yang menyebabkan makanan bersifat basa. Selain itu, getah pankreas mengeluarkan hormon insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah agar tetap normal.
2)        Hormon kolesistokinin yang berfungsi untuk merangsang empedu. Getah empedu dibuat di dalam hati dan disimpan di dalam kantong empedu. Getah empedu mengandung zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin dan garam empedu, yaitu natrium glukolat. 
Getah empedu berfungsi antara lain seperti berikut.
a)      Mengemulsikan lemak.
Hasil emulsi ini adalah gliserol dan asam lemak. Lemak hanya bisa dicerna apabila sudah bercampur dan bereaksi dengan getah empedu terlebih dahulu.
b)      Mempengaruhi penyerapan vitamin K.

b. Usus Kosong (Jejenum)

Disebut usus kosong karena pada orang yang sudah meninggal, usus ini tidak ada isinya atau kosong. Dinding usus ini mempunyai kelenjar liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah usus, antara lain sebagai berikut.
1)        Erepsinogen yang kemudian diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang berfungsi untuk mengubah dipeptida menjadi asam amino.
2)        Maltase yang befungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.
3)        Sakarase yang berfungsi untuk mengubah sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4)        Laktase yang berfungsi untuk laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
5)        Lipase yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Makanan yang masuk ke dalam usus ini mendapat perlakuan dari getah-getah usus seperti di atas. Pada usus kosong ini lengkap sudah perlakuan terhadap makanan. Pemecahan amilum, protein, dan lemak sehingga menghasilkan komponen-komponen yang paling kecil.
Dari usus dua belas jari dan usus kosong, makanan dicernakan dalam bentuk yang paling halus, antara lain:
a.    protein menjadi asam amino;
b.    karbohidrat menjadi monosakarida;
c.    lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Komponen makanan yang halus tersebut akan didorong masuk ke dalam usus penyerapan (ileum). Selanjutnya, akan ada perlakuan terhadap komponen- komponen tersebut di dalam usus penyerapan/ileum.

c. Usus Penyerapan (Ileum)

Struktur Usus Penyerapan

a)   Dinding Usus Halus

Dinding usus halus tersusun dari 4 bagian, yaitu:
1.    Dinding lapisan luar
Dinding lapisan luar usus halus berupa membran serosa, yaitu lapisan yang membalut usus dengan erat.
2.    Dinding lapisan berotot
Dinding lapisan berotot terdiri atas dua lapisan serabut. Lapisan luar terdiri atas serabut longitudinal dan di bawahnya ada lapisan tebal terdiri atas serabut sirkuler. Di antara kedua lapisan serabut berotot ini terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa.
http://www.materi-sma.com/2014/01/penjelasan-fungsi-usus-halus-usus-besar.html
3.      Dinding submukosa
Dinding submukosa terdapat otot sirkuler dan lapisan yang terdalam yang merupakan perbatasannya. Dinding submukosa ini terdiri atas jaringan areolar yang berisi banyak pembuluh darah, saluran limfa, dan fleksus saraf yang disebut fleksus Meissner.
4.      Dinding mukosa dalam
Dinding mukosa dalam disusun berupa kerutan tetap seperti jala yang memberi kesan anyaman halus. Lapisan ini menambah luasnya permukaan sekresi dan penyerapan. Lapisan mukosa ini berisi banyak lipatan lieberkuhn yang merupakan kelenjar sederhana yang diselaputi epitelium silindris.
Pada permukaan villi terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut dengan mikrovilus. Terdapat kurang lebih 5000 mikrovilus yang menutupi pada villi. Di dalam usus ini terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut dengan villi usus. Adanya villi usus ini menyebabkan permukaan usus menjadi luas yang dapat mengoptimalkan penyerapan makanan.

b)        Getah Usus Halus

Getah usus disekresikan oleh sel usus, setiap harinya ± 2000 cc. Getah usus berwarna kuning jernih dan memiliki pH 7,6. Enzim-enzim yang terdapat dalam getah usus antara lain enzim maltase, peptidase, sukrase, enterokinase, dan ribonuklease. Sekresi getah usus ini dikendalikan oleh refleks saraf otonom, hormon kolesitokinin dan sekretin.
Di dalam usus halus dihasilkan getah yang menyempurnakan pencernaan semua makanan. Getah-getah tersebut, antara lain:
(1)          Erepsin yang digunakan untuk menyempurnakan pencernaan protein yang telah diubah, yaitu polipeptida dijadikan sebagai asam amino.
(2)          Enterokinase untuk menggiatkan enzim proteolitik yang berasal dari getah pankreas.
(3)          Maltase untuk mengubah maltosa menjadi dekstrose.
(4)          Laktase untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan mengubah galaktosa menjadi glukosa di dalam hati.
(5)          Intertase bekerja atas gula.
Fungsi Usus Penyerapan
Di dalam usus ini, makanan tidak dilakukan pemecahan lagi, melainkan diserap oleh dinding usus masuk peredaran darah yang kemudian dapat digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Glukosa diserap oleh dinding usus masuk ke darah. Di dalam darah glukosa diubah ke dalam bentuk glikogen oleh hormon insulin yang kemudian disimpan di dalam otot dan hati. Apabila tubuh kembali membutuhkan glukosa, maka glikogen dapat diubah kembali oleh hormon adrenalin menjadi glukosa lagi.
Protein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino, yang kemudian menuju darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam hati, asam amino ini dipecah dan menghasilkan amoniak yang kemudian bereaksi dengan asam amino ornithin dan CO2 membentuk asam amino sitrulin.
Selanjutnya, bereaksi dengan amoniak membentuk arginin dan terakhir akan diubah menjadi asam amino arnithin dan ureum. Ureum ini merupakan zat sisa yang harus dibuang lewat urine. Lemak diserap oleh usus dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Gliserol akan terserap langsung, tetapi asam lemak masih bereaksi dengan garam empedu dan garam karbonat.
2.      Usus Besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
http://www.materi-sma.com/2014/01/penjelasan-fungsi-usus-halus-usus-besar.html
Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan “kolon kanan”, sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan “kolon kiri”.
http://slaraska2.files.wordpress.com/2010/12/usus-besar.jpg?w=300&h=112
Usus besar berisi kuman dengan jumlah mencapai triliunan. Mikroba ini berfungsi dalam proses pembusukan. Ada beberapa bakteri yang dapat menghasilkan vitamin B dan K. Kegiatan bakteri-bakteri ini dalam mencerna sisa-sisa protein dapat menghasilkan bau busuk yang keluar dalam bentuk gas dari dubur. Gas yang dihasilkan dapat mencapai 2 liter setiap hari. 
Proses penyerapan air dan mineral ini ibarat menimba air bersih di dalam saluran got yang airnya sangat kotor karena di dalam usus besar ini hanya terdapat makanan dalam bentuk sisa-sisa yang akan dibusukkan dan dibuang ke luar tubuh. Itulah kerja dari usus besar ini.
Di dalam usus besar, makanan hanya akan mengalami penyerapan air dan beberapa garam mineral. Di dalam usus ini makanan sudah berwujud dalam bentuk ampas. Adanya bakteri saprofit, yaitu Eschericia coli menyebabkan ampas makanan akan membusuk yang selanjutnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
Jika dalam dinding usus besar seseorang terinfeksi, akibatnya penyerapan air akan terganggu, sehingga wujud feses dalam keadaan cair yang disebut dengan gejala diare. Apabila seseorang menahan buang air besar, maka akan menyebabkan penyerapan air yang berlebihan sehingga feses menjadi keras yang disebut dengan konstipasi (sembelit) yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena sekitar anus yang gejalanya disebut dengan hemoroid (ambeien).

Macam-macam Penyakit Usus

1.      Penyakit Usus Inflamartorik
Penyakit usus inflamartorik merupakan sekelompok penyakit dengan etimologi yang tidak diketahui. Gejala dari penyakit ini diantaranya adalah: demam, anoreksia, terjadi penurunan berat badan, terdapat rasa tidak enak di perut, diare, rasa ingin buang air besar yang sangat mendesak, serta pendarahan rektal. Penyakit ini merupakan jenis penyakit kronis yang sangat mengganggu sehingga sering harus dilakukan pembedahan secara berulang serta sampai resiko terbentuknya penyakit kanker.

2.      Kanker Usus Besar / Kanker Kolon
Kanker kolon berawal dari pertumbuhan sel - sel kanker dalam kolon yang disebut polip. Umumnya polip tidak bergejala sampai kemudian polip tersebut tumbuh menjadi besar dan berubah menjadi kanker kolon. Bila sudah sampai pada tahap ini, maka sudah penyakit kanker ini sudah masuk pada stadium akhir dan sudah sangat terlambat. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Resiko wanita yang berusia 48 - 85 tahun hanya sedikit lebih rendah dari pria. Kanker ini tidak bersifat menurun. Karena salah satu faktor resiko terkena penyakit kanker kolon ini adalah usia, bukan riwayat keluarga. 

3.      Sembelit / Konstipasi
Penyakit sembelit atau konstipasi sebenarnya adala penyakit yang berupa tersumbatnya usus sebagai akibat dari kekurangan serat dalam makanan. Selain itu, sembelit juga bisa disebabkan karena sering menahan buang air besar dan buang angin / kentut serta usus besar yang mengalami keracunan. Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya koordinasi diantara fungsi otot-otot dan urat syaraf dari usus besar dengan perut sehingga pergerakan perut atau pembuangan menjadi tidak normal

4.      Radang Usus Besar
Radang usus besar atau yang biasa disebut dengan Colitis serng terjadi sebagai akibat dari sembelit, gelisah, atau keguguran. Namun pada dasarnya penyebab dari penyakit radang usus besar ini adalah kurangnya zat - zat organik di dalam tubuh yang dapat membantu lancarnya fungsi usus besar. Jika radang atau luka hanya terjadi pada lapisan permukaan usus besar, maka disebut sebagai colitis,  jika peradangan terjadi di dubur, maka disebut proctitis. Dan jika peradangan terjadi di usus besar dan dubur, maka disebut sebagai colitis ulserative. 
5.      Diare
Diare disebut juga mencret. Penyakit ini digolongkan penyakit ringan, tetapi dapat menjadi berbahaya jiga tidak mendapat perawatan yang benar.Diare terjadi jika penderita mengalami buang air besar yang encer dan terjadi lebih dari empat kali sehari. Penyakit ini mudah menyerang anak-anak, terutama yang kekurangan gizi.
Banyak hal yang dapat mengakibatkan diare, antara lain mutu dan kebersihan makanan yang buruk, alergi terhadap makanan, dan terlalu banyak makan makanan yang asam dan pedas. Penyakit lain juga dapat mengakibatkan mencret, misalnya malaria, campak, cacingan, dan infeksi usus.
6.      Radang usus buntu
Radang usus buntu merupakan penyakit serius yang sering menyerang. Penyakit ini di sebabkan oleh penumpukan kotoran di usus buntu, yaitu di bagian umbai cacing. Akibatnya, umbai cacing menyempit disertai infeksi oleh kuman. Hal ini menyebabkan umbai cacing meradang.
      Penderita harus segera mendapat perawatan dokter. Pada keadaan yang lebih parah, penderita harus mengalami operasi pemotongan umbai cacing. Fungsi umbai cacing belum diketahui secara pasti. Orang yang dihilangkan umbai cacingnya tidak mengalami gangguan pada alat pencernaan yang lain.
Merupakan peradangan pada umbai usus buntu (apendik). Peradangan yang berat dapat menyebabkan terjadinya perforasi (pecah) sehingga infeksi menyebar ke rongga perut. Biasanya, hal tersebut terjadi karena penyumbatan benda keras pada saluran usus buntu yang sangat sempit.
Penyakit ini disebabkan karena adanya infeksi bakteri atau abses yang menjalar dari daerah yang berdekatan dengan usus buntu sehingga terjadi radang akut. Juga dapat disebabkan penyumbatan benda asing atau kotoran yang mengeras yang terperangkap di dalam saluran usus buntu yang sangat sempit. Penyumbatan tersebut dapat menyebabkan radang yang hebat.Adapun gejala dan tanda-tandanya adalah
  • Nyeri yang dimulai dari bagian tengah perut, kemudian berpindah dan berpusat ke bagian bawah perut sebelah kanan.
  • Demam, mual dan muntah-muntah, nafsu makan hilang, serta badan terasa lemah.
  • Diare dan sembelit.
  • Pantangan dan perawatan
  • Jangan menggunakan obat pencahar (laksansia).
  • Jangan melakukan pemanasan di daerah perut bawah bagian kanan karena dapat menyebabkan usus buntu pecah.
  • Pada radang usus buntu yang parah karena penyumbatan benda keras, sebaiknya dilakukan appendiktomi (operasi).
7.      Tifus
Tifus adalah suatu penyakit peradangan pada usus. Penyakit ini dapat menular dengan cepat. Tifus juga dapat timbul akibat kebersihan makanan dan minuman tidak terjaga dengan benar. Gejala yang dialami penderita tifus antara lain.
a.    Tubuh menggil, lemah, dan disertai mual.
b.    Akibat demam tinggi, penderita dapat mengigau.
c.    Punggung terasa sakit, kadang disertai mencret atau sembelit (sulit buang air besar).

8.      Kanker Usus Besar
  • Definisi Kanker
Kanker adalah suatu kelompok lebih dari 100 penyakit yang berbeda-beda. Mereka mempengaruhi unit dasar tubuh yaitu sel. Kanker terjadi ketika sel-sel menjadi abnormal dan membelah tanpa kontrol atau aturan. Seperti semua organ-organ lain tubuh, usus besar (colon) dan rektum (rectum) terdiri dari banyak tipe-tipe dari sel-sel. Secara normal, sel-sel membelah untuk menghasilkan lebih banyak sel-sel hanya ketika tubuh membutuhkan mereka. Proses yang teratur in membantu mempertahankan kita sehat.
Jika se-sel tetap terus membelah ketika sel-sel baru tidak diperlukan, suatu massa dari jaringan terbentuk. Massa dari jaringan ekstra ini, disebut suatu pertumbuhan atau tumor, dapat ramah (tidak berbahaya) atau ganas (berbahaya).
Tumor-tumor yang ramah adalah bukan kanker. Mereka biasanya dapat diangkat dan, pada banyak kasus-kasus, mereka tidak timbul kembali. Paling penting, sel-sel dari tumor-tumor ramah tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Tumor-tumor ramah adalah jarang suatu ancaman nyawa.
Tumor-tumor ganas adalah kanker. Sel-sel kanker dapat menyerang dan merusak jaringan-jaringan dan organ-organ dekat tumor. Juga, sel-sel kanker dapat pecah dan keluar dari suatu tumor ganas dan masuk kedalam aliran darah atau sistim getah bening. Ini adalah bagaimana kanker menyebar dari tumor primer untuk membentuk tumor-tumor baru pada bagian-bagian lain tubuh. Penyebaran dari tumor disebut metastasis.
Ketika kanker menyebar ke bagian lain tubuh, tumor yang baru mempunyai macam yang sama dari sel-sel abnormal dan nama yang sama seperti kanker primer. Contohnya, jika kanker usus besar menyebar ke hati, sel-sel kanker didalam hati adalah sel-sel kanker usus besar. Penyakitnya adalah kanker usus besar yang menyebar (metastatic colon cancer), jadi ia bukan kanker hati.
  • Definisi Kanker Usus Besar (Colon) dan Kanker Rektum (Rectum) 
Usus besar adalah bagian dari sistim pencernaan (digestive system) dimana materi yang dibuang (sampah) disimpan. Rektum (rectum) adalah ujung dari usus besar dekat dubur (anus). Bersama, mereka membentuk suatu pipa panjang yang berotot yang disebut usus besar. Tumor-tumor usus besar dan rektum adalah pertumbuhan-pertumbuhan yang datangnya dari dinding dalam dari usus besar. Tumor-tumor ramah dari usus besar disebut polip-polip (polyps). Tumor-tumor ganas dari usus besar disebut kanker-kanker. Polip-polip ramah tidak menyerang jaringan yang berdekatan dengannya atau menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Polip-polip ramah dapat diangkat dengan mudah sewaktu colonoscopy dan adalah bukan ancaman nyawa. Jika polip-polip ramah tidak diangkat dari usus besar, mereka dapat menjadi ganas (bersifat kanker) melalui waktu. Kebanyakan dari kanker-kanker usus besar dipercayai telah berkembang dari polip-polip. Kanker usus besar dan rektum, juga dirujuk sebagai kanker kolorektal ( colorectal cancer), dapat menyerang dan merusak jaringan-jaringan dan organ-organ yang berdekatan. Sel-sel kanker juga dapat pecah dan keluar dan menyebar pada bagian-bagian lain tubuh (seperti hati dan paru-paru) dimana tumor-tumor baru terbentuk. Penyebaran kanker usus besar ke organ-organ yang terletak jauh darinya disebut metastasis dari kanker usus besar. Sekali metastasis telah terjadi pada kanker kolorektal (colorectal cancer), suatu penyembuhan yang penuh dari kanker adalah tidak mungkin.
Secara global, kanker usus besar dan rektum adalah penyebab pemimpin ketiga dari kanker pada pria-pria dan penyebab pemimpin keempat dari kanker pada wanita-wanita. Frekwensi dari kanker koloretal bervariasi diseluruh dunia. Ia adalah umum di dunia barat dan adalah jarang di Asia dan Africa. Di negara-negara dimana orang-orang telah mengadopsi diet-diet barat, kejadian dari kanker kolorektal meningkat.
  • Penyebab-Penyebab Kanker Usus Besar
Dokter-dokter yakin bahwa kanker kolorektal adalah tidak menular (seseorang tidak dapat mendapat penyakit dari seorang pasien kanker). Beberaa orang lebih mungkin mengembangkan kanker kolorektal daripada yang lainnya. Faktor-faktor yang meningkatkan suatu risiko kanker kolorektal seseorang termasuk masukan yang tinggi lemak, suatu sejarah keluarga dari kanker kolorektal dan polip-polip, kehadiran dari polip-polip di usus besar, dan radang usus besar karena borok yang kronis (chronic ulcerative colitis).

9.      Wasir/Ambeien/Hemoroid
  • Arti Definisi Pengertian Wasir / Ambeien / Hemoroid
Wasir adalah suatu penyakit yang terjadi pada anus di mana bibir anus mengalami bengkak yang kadang disertai pendarahan. Penyakit ambeien ini tidak hanya memberikan rasa sakit kepada pada penderitanya, tetapi juga memberikan rasa minder dan malu karena mengidap penyakit ambeien.
Pada penderita wasir umumnya sulit untuk duduk dan buang air besar karena terasa sakit apabila bibir anus atau sphinchter anus mendapat tekanan. Pada penderita wasir parah terkadang sulit diobati sehingga bisa diberi tindakan operasi pengangkatan wasir yang bisa memberi efek samping yang terkadang tidak baik. Oleh sebab itu wasir perlu diwaspadai dan ditangani dengan baik agar mudah diobati.
Jangan acuhkan dan remehkan penyakit wasir yang anda derita karena anda bisa dibuat menderita seumur hidup oleh wasir yang tidak ditanggulangi dengan baik sampai ke akar-akarnya. Selamat membaca artikel wasir dari organisasi.org semoga anda yang menderita wasir dapat segera sembuh.



  • Jenis-Jenis / Macam-Macam Wasir / Homoroid / Ambeyen
Wasir atau ambeien ada dua macam, yaitu wasir dalam dan wasir luar. Pada wasir dalam terdapat pembuluh darah pada anus yang ditutupi oleh selaput lendir yang basah. Jika tidak ditangani bisa terlihat muncul menonjol ke luar seperti wasir luar.
Gejala wasir dalam adalah suka ada darah yang keluar dari anus saat bab / buang air besar. Jika sudah parah bisa menonjol keluar dan terus membesar sebesar bola tenis sehingga harus diambil tindakan operasi untuk membuang wasir.
Wasir luar merupakan varises di bawah otot yang umumnya berhubungan dengan kulit. Biasanya wasir ini terlihat tonjolan bengkak kebiruan pada pinggir anus yang terasa sakit dan gatal.
  • Hal-Hal / Faktor Pemicu Yang Menyebabkan atau Penyebab Wasir / Ambeien / Hemoroid
Wasir dapat diakibatkan oleh hal-hal berikut di bawah ini sehingga perlu diwaspadai dan dihindari :
a.    Terlalu banyak duduk
b.    Diare menahun
c.    Kehamilan ibu hamil yang diakibatkan perubahan hormon
d.   Keturunan penderita wasir
e.    Hubungan seks yang tidak lazim
f.     Penyakit yang membuat mengejan penderita
g.    Sembelit / konstipasi / obsitpasi menahun
h.    Penekanan kembali aliran darah vena, dll.
  • Ciri Khas / Gejala Penyakit Wasir / Ambeien / Hemoroid
Sebelum parah sebaiknya kita mengenal seperti apa penyakit wasir ada awal mulanya sehingga kita bisa obati sedini mungkin. Biasanya penderita akan mengalami pendarahan dubur dengan warna darah merah muda yang menetes atau mengalir lewat lubang dubur / anus. Penderita juga akan merasa ada ganjalan pada anus ketika bab sehingga penderita akan ngeden / mengejan yang bisa memperparah wasirnya. Selain itu biasanya anus akan terasa gatal akibat virus dan bakteri yang membuat infeksi.
  • Mengatasi, Mengobati & Menyembuhkan Wasir / Ambeyen / Hemoroid
Untuk menghilangkan wasir secara total sebaiknya anda menjalankan beberapa tips menyembuhkan wasir serta melakukan konsultasi dengan dokter.
1.      Jalankan pola hidup sehat
2.      Olah raga secara teratur
3.      Makan makanan berserat
4.      Hindari terlalu banyak duduk atau nongkrong di wc / toilet
5.      Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll
6.      Jangan melakukan aktivitas hubungan seks yang tidak wajar
7.      Minum air yang cukup
8.      Jangan menahan kencing dan berak
9.      Jangan suka menggosok dan menggaruk dubur berlebihan
10.  Jangan mengejan / mengeden / ngeden berlebihan
11.  Jika tidak ingin pup / bab jangan dipaksa
12.  Duduk berendam pada air yang hangat
13.  Minum obat sesuai anjuran dokter

















D.      JANTUNG
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
Berikut bagian-bagian jantung :
a.    Dinding dan Otot Jantung
Dinding jantung terdiri dari sel-sel unik yang disebut myocardium yang berisi otot jantung. Otot ini merupakan jenis satu-satunya yang terdapat pada tubuh karena dia harus memiliki oksigen sepanjang waktu untuk tetap hidup dan agar jantung yang melewati pembuluh darah arteri koroner harus berlangsung secara kontiniu.
Inilah sebabnya penyempitan pada arteri koroner, amat berbahaya terhadap jantung. Bila pembuluh arteri menyempit, terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan sakit jantung mulai dari sakit dada, dan serangan jantung yang berpotensi meninggal mendadak. Adapun rongga atau ruangan dalam jantung dibagi menjadi : 2 ruang atas disebut serambi jantung atau atrium sebelah kanan dan kiri. Dan runag bawah disebut bilik jantung atau ventrical sebelah kanan dan kiri. Ruangan-ruangan tersebut dipisahkan oleh dinding otot tebal disebut septum
b.    Klep Jantung
Jantung memiliki 4 klep yang berfungsi menentukan kearah mana darah mengalir, berapa besar alirannya, dan kapan menghentikan aliran tersebut, adapun masing-masing klep adalah
1.        Klep tricuspid. Bila membuka membiarkan darah mengalir dari bilik kanan pada waktu jantung relaksasi dan menutup untuk mencegah darah mengalir kembali ke tubuh bila jantung kontraksi.
2.        Klep mitral. Yang mengkontrol darah mengalir antara serambi kiri dan bilik kiri.
3.        Klep Pulmic. Mengontrol aliran darah dari bilik kanan ke arteri yang menyuplai darah ke paru-paru.
4.        Klep aorta, yang memisahkan bilik kiri dengan aorta. Bilamana terbuka membiarkan darah mengalir ke tubuh yaitu sewaktu jantung berkontraksi, dan tertutup bila jantung relaksasi.
Jadi klep-klep jantung membuka dan menutup aliran darah dalam rongga jantung, agar mengalir ke satu arah mencegah terjadinya arus balik.
c.    System Listrik
System elektrik terdiri dari dua node elektris yang terletak di dalam jantung. Yang pertama, disebut sinoatrial node (SA), yang terdapat di bagian atas serambi kanan. Yang kedua, disebut atrioventrical node (AV). Node-node ini memancarkan aliran listrik pada waktu yang tepat, sehingga denyut jantung (irama ekspansi dan kontraksi) terkoordinasi. System syaraf mengendalikan bekerjanaya system listrik tersebut yang dapat mempercepat atau memperlambat laju denyut jantung, tergantung pada sejauh mana pusat syaraf tersebut tegang atau relaks.
1.    Fungsi Jantung
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena cava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
http://slaraska2.files.wordpress.com/2010/12/jantung.gif?w=300&h=300
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Pembuluh Darah
·         Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena.
Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu.
·         Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah. - Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.
Pasokan Darah ke Jantung
Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang mengalir melalui atrium dan ventrikel suatu sistem arteri dan vena (sirkulasi koroner) menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk miokardium dan kemudian mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen ke dalam atrium kanan. Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta; vena kardiak mengalirkan darah ke dalam sinurskoroner, yang akan mengembalikan darah ke dalam atrium kanan. Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner pada saat jantung sedang mengendur diantara denyutnya (selama diastol ventrikuler).
2.    Penyakit Yang Menyerang Jantung
Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah. Beberapa jenis penyakit jantung seperti jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut “angina”) dan penyakit jantung rematik. Stroke disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan pendarahan di otak.
Namun, tidak semua jenis penyakit jantung disebabkan oleh terserangnya pembuluh darah. Berikut ini beberapa gangguan lain pada jantung, yaitu:
1.        Penyakit Arteri Koroner atau Penyakita Jantung Koroner: adalah penyumbatan arteri koroner, pembuluh darah yang memasok darah beroksigen ke otot jantung (miokardium),  Karena tersumbat, maka aliran darah menjadi lambat dan menyebabkan jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.  Penyumbatan ini disebabkan oleh plak yang melapisi dinding bagian dalam pembuluh darah. Plak tersebut terbuat dari kolesterol dan zat-zat lain. Gejala penyakit jantung ini adalah rasa tidak nyaman dan nyeri di dada, rasa terbakar dalam rongga dada, sesak napas, keringat dingin, mual, dan denyut jantung tidak teratur. Dan bila arteri koroner tersumbat sama sekali, maka dapat mengakibatkan serangan jantung.
2.        Kardiomiopati: atau penyakit otot jantung disebabkan karena penurunan fungsi dari miokardium atau otot jantung dan akhirnya berujung pada gagal jantung. Penyebab penyakit ini adalah penyumbatan, radang pada otot jantung,  dan konsumsi alkohol. Gejalanya mencakup sesak napas, jantung berdebar, pusing, kelelahan, irama jantung yang tidak normal, dan pembengkakan di kaki.
3.        Penyakit Jantung Iskemik: penyakit jantung ini disebabkan penyumbatan parsial aliran darah ke jantung. Tanda-tanda dan gejala termasuk nyeri di daerah dada tengah dan lengan kiri, kekencangan di dada, berkeringat dan penebalan pada tendon Achilles.
4.        Gagal Jantung: Gagal jantung disebabkan karena gangguan jantung fungsional. Kegagalan jantung bisa berupa sistolik atau diastolik. Tanda-tanda mencakup sesak napas, buang air kecil kelelahan, malam hari dan pembengkakan hati dan kelainan fungsi berikutnya dalam hati.
5.        Penyakit Jantung hipertensi: Ini penyakit jantung disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang tinggi. Gejala dari penyakit ini adalah nyeri dada, jantung berdebar dan sesak napas.
6.        Penyakit Jantung Inflamasi: penyakit jantung inflamasi disebabkan karena peradangan pada otot jantung atau jaringan di sekitarnya. Peradangan bisa saja diakibatkan infeksi ataupun serangan virus. Peradangan biasanya terjadi pada endokardium dan katup jantung, inflamasi kardiomegali dan radang pada otot jantung.
7.        Penyakit Katup Jantung: Katup Jantung mengatur aliran darah melalui empat bilik jantung. Kegagalan katup jantung dapat mengakibatkan regurgitasi (aliran balik). Katup jantung bisa saja tidak membuka secara sempurna, sehingga menumbat aliran jantung dan mengakibatkan stenosis. Penyakit ini akan mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah. Gejalanya terdiri dari kelelahan, jantung berdebar, nyeri dada, serangan tiba-tiba batuk, perubahan tekanan darah, sesak napas dan kaki bengkak.

E.       GINJAL
Ginjal adalah salah satu organ manusia yang berfungsi untuk menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama dengan urin atau kencing. Jadi ginjal ini merupakan bagian dari sistem ekskresi atau sistem pembuangan dalam tubuh kita.
Ginjal merupakan salah satu bagian dari sistem ekskresi pada manusia. Terdapat sepasang ginjal pada manusia. Panjang ginjal manusia sekitar 10 cm dengan berat kurang lebih 200 gram. Sebagai alat ekskresi, ginjal mengeluarkan sisa penyaringan darah yang berupa urine.
Fungsi utama ginjaladalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air; mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.
1.         Struktur Ginjal
Bentuk ginjal seperti kacang merah, jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri dan kanan tulang belakang di daerah pinggang. Berat ginjal diperkirakan 0,5% dari berat badan, dan panjangnya ± 10 cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung yang mengalir menuju ginjal.
pengertian diabetes melitus dan insipidus, info tentang penyakit ginjal lengkap dan rinci, blog kesehatan dan gaya hidup
Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
a.       korteks (bagian luar)
b.      medulla (sumsum ginjal)
c.       pelvis renalis (rongga ginjal).
Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan menjadi banyak. Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang panjang. Pada badan Malphigi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya seperti mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul Bowman membungkus glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial. Tubulus pada badan Malphigi adalah tubulus proksimal yang bergulung dekat kapsul Bowman yang pada dinding sel terdapat banyak sekali mitokondria. Tubulus yang kedua adalah tubulus distal.
Pada rongga ginjalbermuara pembuluh pengumpul. Rongga ginjal dihubungkan oleh ureter (berupa saluran) ke kandung kencing (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara urin sebelum keluar tubuh. Dari kandung kencing menuju luar tubuh urin melewati saluran yang disebut uretra.
2.    Proses-proses di dalam Ginjal
Di dalam ginjal terjadi rangkaian prows filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
a.       Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garamgaram lainnya.
b.      Penyerapan kembali (Reabsorbsi)
Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.
Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin seku Zder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis. Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
c.       Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau pada urin.
3.    Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urin
Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisisposterior akan mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karma meningkatkan permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakti diabetes insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urin yang sangat encer.
Selain ADH, banyak sedikitnya urin dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut :
a.    Jumlah air yang diminum
Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.
b.    Saraf
Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun.
c.    Banyak sedikitnya hormon insulin
Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.
4.    Fungsi Ginjal
Berikut adalah beberapa fungsi ginjal manusia, yaitu :

1. Menyaring Darah

Konsumsi makanan yang kita makan setiap hari sebagai penghasil energi setelah melalui proses pencernaan pastilah akan menghasilkan banyak zat sisa dan limbah serta racun atau toksin. Zat-zat tersebutlah yang akan dikeluarkan oleh ginjal karena jika tidak maka akan sangat berbahaya bagi tubuh kita.
Nefron adalah salah satu bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini. Apabila seseorang tidak memiliki ginjal, maka orang tersebut akan mati karena tubuhnya teracuni oleh kotoran yang dihasilkan oleh tubuh manusia itu sendiri. Untuk melakukan hal tersebut, ginjal harus menyaring sekitar 200 liter darah dan menghasilkan 2 liter zat-zat sisa dan air per harinya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Anda buang air kecil sebanyak kurang lebih 2 liter per harinya.

2. Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam dan Basa

Ginjal berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan asam/basa melalui urine.

3. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh

Ginjal akan mengekskresikan (mengeluarkan) zat-zat yang merugikan bagi tubuh seperti urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bakteri, dan juga obat-obatan. Jika zat tersebut tidak dikeluarkan maka akan menjadi racun yang dapat membahayakan kesehatan di dalam tubuh.

4. Memproses Ulang Zat

Ginjal akan mengembalikan kembali zat yang masih berguna bagi tubuh kembali menuju darah. Zat tersebut berupa glukosa, garam, air, dan asam amino. Proses pengembalian zat yang masih berguna ke dalam darah disebut reabsorpsi.

5. Mengatur Volume Cairan dalam Darah

Ginjal dapat mengontrol jumlah cairan darah yang dipertahnkan agar tetap seimbang didalam tubuh. Tanpa adanya control dari ginjal maka tubuh akan menjadi kering karena kekurangan cairan darah atau sebaliknya, tubuh tenggelam karena kebanjiran cairan didalam tubuh yang menumpuk tidak terbuang.

6. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia dalam Darah

Salah satu contohnya yaitu mengatur kadar garam didalam darah.

7. Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah

Ginjal amat penting untuk mengatur kelebihan atau kekurangan gula dalam darah dengan menggunakan hormon insulin dan adrenalin. Ini penting untuk menghindari diabetes. Insulin berfungsi sebagai hormon penurun kadar gula dalam darah jika kadar gula dalam darah berlebih. Adrenalin berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah jika kadar gula di dalam darah tidak mencukupi.

8. Penghasil Zat dan Hormon

Ginjal merupakan penghasil zat atau hormon tertentu seperti eritropoietin, kalsitriol, dan renin. Hormon yang dihasilkan oleh ginjal yaitu hormon eritroprotein atau yang disingkat dengan EPO berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang. Renin berfungsi untuk mengatur tekanan darah di dalam tubuh, sementara kalsitriol merupakan fungsi ginjal untuk membentuk vitamin D, menjaga keseimbangan kimia di dalam tubuh, serta untuk mempertahankan kalsium di dalam tulang yang ada di dalam tubuh.

9. Menjaga Tekanan Osmosis

Ginjal menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam di dalam tubuh.

10. Menjaga Darah

Ginjal berfungsi sebagai penjaga kadar pH darah agar tidak terlalu asam. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Gejala-gejala pentingyang berkaitan dengan menurunnya daya kerja ginjal:
2.    Penimbunan sampah dalam darah;menyebabkan kelelahan, sekujur tubuh terasa sakit2an, gatal, kramp, mudah lupa, susah tidur, mual2, tak ada nafsu makan, daya tahan tubuh terhadap infeksi sangat berkurang.
3.    Masalah keseimbangan cairan;menyebabkan penimbunan cairan juga mengeringkan cairan. Penimbunan cairan dengan tanda2 pergelangan kaki bengkak, juga wajah membengkak. Sebaliknya tanda2 pengeringan cairan bisa dilihat dari mata yang sangat cekung, mulut kering, hampir tidak ada lendir dalam mulut.
4.    Gangguan hormon;Dengan berkurangnya daya kerja ginjal, bisa menyebabkan ginjal menghasilkan lebih banyak/ekstra hormon. Akibatnya menambah hormon tekanan darah, sebaliknya hormon2 yang lain berkurang. Ini yang menyebabkan tubuh kekurangan darah, lelah, juga menyebabkan tulang rapuh.
5.    Penyakit Yang Menyerang Ginjal
Ginjal dapat mengalami gangguan yang dapat menyebabkan masalah seperti gagalnya proses penyaringan hingga ginjal tidak dapat menghasilkan urin. Berikut jenis-jenis penyakit yang dapat menyerang ginjal.
1.    Batu Ginjal
Mungkin kata batu ginjal sudah sangat familiar di telinga kita. Batu ginjal di sebabkan karena terkumpulnya mineral dan benda-benda organik pada organ ginjal tersebut. Batu ginjal yang berukuran kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya. Namun batu ginjal yang berukuran lebih besar dapat di atasi dengan cara pembedahan. Beberapa hal dapat memperparah batu ginjal tersebut seperti berkurangnya volume cairan dan bertumpuknya mineral. Sehingga membuat terganggunya keseimbangan yang sempurna antara cairan dan larutan yang ada dalam organ ginjal tersebut.
2.    Gagal Ginjal
Anda mungkin juga sangat tidak asing lagi dengan gangguan pada organ ginjal tersebut. Gagal ginjal akan mengakibatkan hilangnya sebagian dan bahkan keseluruhan fungsi organ ginjal pada tubuh kita.Gagal ginjal tersebut terjadi karena rusaknya tubulus di dalam organ ginjal karena obat-obatan atau larutan organik seperti karbon tetraklorida, aseton serta etilen glikol, dan bersingungan dengan senyawa logam seperti merkuri, timah serta uranium. Gagal ginjal ini juga disebabkan karena penyaket diaabetes yang dapat merusak medula atau bagian dalam ginjal serta karena kelebihan garam kalsium yang berada pada organ ginjal tersebut.
3.    Pyelonephrits
Merupakan infeksi dan peradangan jaringan pada organ ginjal dan renal pelvis ( yaitu ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas dari ureter tubulus yang mana menyalurkan urin ke kandung kemih). Pyelonephritis ini biasanya disebabkan karena bakteri dan merupakan salah satu kelainan pada organ ginjal yang paling sering terjadi dan juga merupakan salah satu kelainana ginjal yang dapat menjadi kronis serta akut.
4.    Glomerulonephritis
Merupakan salah satu penyakit pada organ ginjal yang sering terjadi pula. Penyakit tersebut di akibatkan karena sistem imun tubuh yang kita miliki lumpuh. Gejala penyakit pada ginjal tersebut yaitu adanya darah dalam urine kita, pembengkakan pada jaringan tubuh serta adanya kandungan protein dalam urine yang mana di sebabkan karena bakteri streptococcal. Pada banyak kasus, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya meskipun tanpa pengobatan. 
5.        Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak bisa melakukan proses penyaringan, khususnya penyaringan protein. Karena protein (albumin) tidak disaring, maka protein tersebut dapat keluar bersama urin.
6.        Batu ginjal
Batu ginjal merupakan penyakit yang terjadi karena adanya sesuatu yang mengendap pada rongga ginjal atau kandung kemih. Endapan tersebut dapat terbentuk dari senyawa kalsium dan penumpukan asam urat. Sering menahan buang air kecil dan kurang minum dapat menjadi penyebab terbentuknya batu ginjal. Selain itu, batu ginjal juga dapat disebabkan oleh kelainan metabolisme yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat dan senyawa kalsium.
Penyakit batu ginjal dapat diatasi dengan obat-obatan tertentu. Dengan perkembangan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan menggunakan sinar laser. Batu ginjal akan menjadi serpihan kecil yang kemudian keluar bersama urin. Namun, pengobatan dengan obat-obatan dan sinar laser hanya untuk batu ginjal yang berukuran kecil. Batu ginjal yang sudah membesar dapat diangkat melalui proses operasi.
7.        Diabetes melitus
Diabetes melitus (kencing manis) merupakan penyakit yang disebabkan oleh rendahnya kadar hormon insulin yang ada dalam tubuh. Kadar insulin yang rendah dapat mengganggu proses perombakan glukosa menjadi glikogen, akibatknya kadar gluosa yang ada di dalam darah mengalami peningkatan. Kadar glukosa yang meningkat tidak dapat diserap kembali sehingga glukosa akan keluar bersama dengan urin.
8.        Diabetes insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit akibat kekurangan hormon ADH (hormon anti diuretik). Hormon ADH adalah hormon yang berfungsi untuk mempermudah proses penyerapan air pada pembuluh distal dan pembuluh pengumpul. Bila konsentrasi air yang ada dalam darah turun (cairan darah lebih pekat), maka akan terjadi sekresi hormon ADH dan hormon tersebut dialirkan bersama dengan darah. Urin yang dihasilkan nantinya berjumlah sedikit.
Sebaliknya, bila darah mengandung konsentrasi air yang tinggi (darah lebih encer), maka hormon ADH yang disekresikan berkurang dan urin yang dihasilkan banyak dan encer. Pada penderita diabetes insipidus, volume urin yang dihasilkan lebih banyak dari keadaan normal, bahkan bisa sampai 30 kali dari volume urin yang normal. Akibatnya, buang air kecil sering dilakukan oleh penderita.
9.      Nefritis
Nefritis merupakan penyakit infeksi pada ginjal. Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus yang masuk melalui saluran pernapasan lalu ikut terbawa oleh darah menuju ginjal. Infeksi ini menyebabkan peradangan. Peradangan tersebut menyebabkan ketidakmampuan ginjal untuk menyaring sel-sel darah dan protein yang masuk bersama dengan urin primer. Seain itu, peradangan juga dapat menyebabkan urea yang masuk ke dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini disebut dengan uremia. Adanya urea di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air terganggu, kemudian air akan mengumpul pada kaki atau bagian tubuh lainnya. Kondisi ini disebut dengan edema.





F.       ALAT KELAMIN

1.      Pengertian Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
Anatomi alat reproduksi wanita memang dibuat rumit dimana terdapat dua percabangan indung telur. Setiap bulan kedua indung telur ini bergantian menghasilkan sel telur. Di dalam organ reproduksi wanita juga terdapat bermacam-macam kelenjar yang mempunyai peran masing-masing dalam sistem reproduksi wanita.
Alat Reproduksi Wanita, terdiri dari genetalia interna dan eksterna. Genetalia interna antara lain :
240px-scheme_female_reproductive_system-en
Gambar 2. Letak organ reproduksi wanita
a.        Rahim
Rahim atau yang biasa disebut dengan uterus merupakan alat reproduksi wanita yang paling utama. Salah satu ujungnya adalah leher rahim (serviks) dan ujung yang lainnya adalah tabung falopian (tuba fallopi). Rahim berada di pelvis dan dorsal ke kandung kemih dan ventral ke rectum. Rahim ditahan oleh beberapa ligament. Pada kondisi tidak hamil, ukuran rahim hanyalah beberapa centimeter saja. Di dalam rahim banyak terdapat otot. Lapisan permanen jaringan otot yang terdalam disebut dengan endometrium.
Fungsi utama rahim adalah menerima pembuahan ovum yang tertanam ke dalamendometrium dan dapat makanan dari pembuluh darah. Ovum yang dibuahi menjadi embrio dan berkembang menjadi fetus. Setelah itu akan menjadi gestates hingga kelahiran. Jika terjadi kehamilan rahim akan didorong ke dalam perut sampai ke perluasannya.
Lepasnya lapisan endometrial pada manusia disebabkan oleh menstruasi.Fungsi rahim adalah:
  1. tempat terjadinya menstruasi
  2. tempat dimana ovum yang telah dibuahi tertanam (implantasi) dan berkembang menjadi janin
  3. mengeluarkan janin selama persalinan
b.         Indung Telur (Ovarium)
Indung telur atau ovarium merupakan kelenjar kelamin yang dimiliki oleh wanita. Terdapat dua ovarium dalam sistem reproduksi wanita. Ovarium berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon steroid dan peptide seperti estrogen dan progesteron. Hormon estrogen dan progesteron ini berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang dibuahi. Hormon-hormon ini juga berperan memberikan sinyal pada kelenjar hipotalamus dan pituari dalam mengatur siklus menstruasi. Setelah sel telur diovulasikan maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak menuju rahim. Jika ada sperma yang masuk maka sel telur akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan berkembang menjadi proses kehamilan.
c.         Tuba Fallopi
Tuba fallopi atau tabung falopi merupakan dua buah saluran halus yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Panjang tuba falopi pada manusia adalah antara 7 hingga 14 cm. Saat sel telur berkembang dalam ovarium, ia akan diselubungi folikel ovarium. Apabila sel telur matang, maka folikel dan dinding ovarium akan runtuh dan membuat sel telur berpindah memasuki tuba fallopi dan dilanjutkan ke rahim dengan bantuan cilia.
d.   Leher Rahim (Serviks)
Leher rahim atau serviks merupakan bagian dari alat reproduksi wanita yang terletak di bagian bawah rahim. Tugas serviks ini adalah membantu jalannya sperma dari vagina menuju rahim. Leher rahim mengeluarkan lendir tertentu dengan tugas yang berbeda-beda dan berada di daerah yang berbeda-beda pula.
e.    Vagina
Vagina adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan rahim ke bagian luar tubuh wanita. Vagina merupakan alat reproduksi yang berada di bagian paling luar seperti halnya penis pada pria. Vagina dapat menghasilkan berbagai macam sekresi, seperti keringat, skene pada vulva, cairan endometrial, oviductal, cervical mucus dam lain-lain. Sekresi pada dinding vagina itu sendiri adalah sesuatu yang dapat meningkatkan gairah seksual pada wanita.
Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang begitu rentan terkena infeksi karena batas antara uretra dengan anus sangat dekat. Sehingga dapat menimbulkan kuman penyakit seperti jamur, bakteri maupun virus yang mudah masuk ke liang vagina. Infeksi dalam vagina juga dapat terjadi karena terganggunya keseimbangan ekosistem. Ekosistem vagina adalah sebuah lingkaran kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri Lactobacillus, bakteri yang baik. Dalam ekosistem normal di dalam vagina terdapat berbagai macam bakteri, sekitar 95 persen lactobacillus dan 5 persen adalah pathogen (bakteri yang jahat). Walaupun terdapat bakteri pathogen, namun tidak akan mengganggu selama kondisi ekosistem vagina masih seimbang. Keseimbangan akan terganggu apabila derajat keasaman menurun, pertahanan alamiah akan turun dan rentan terhadap infeksi.
Ekosistem vagina yang tidak seimbang bisa disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah kontrasepsi oral, diabetes mellitus, antibiotika, darah haid, cairan sperma, douching, dan gangguan hormon seperti pubertas, kehamilan atau menopause. Anda dapat mengatasi hal tersebut dengan selalu merawat kebersihan vagina anda.
f.     Ligamentum
Berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.
Genetalia Eksterna, antara lain:
untitled-11
Gambar 4. Anatomi sistem reproduksi wanita
a.    Mons Veneris
Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
b.    Labia Mayora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.
c.    Labia Minora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
d.   Klitoris
Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual.
e.    Vestibulum
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
d.   Hymen
Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar.






2.        Pengertian Alat Reproduksi Pria Dan Fungsinya
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
http://dahlanforum.files.wordpress.com/2009/08/reproduksi-pria.jpg?w=321&h=254
Genetalia interna antara lain:
a.    Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.
Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang mana bertujuan untuk membentu sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis.
b.    Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
c.    Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
d.   Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
e.    Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra. Uretra Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
f.     Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
g.    Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
h.    Kelenjar prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma)
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
prostatelead
Gambar. Kelenjar prostat
i.      Kelenjar Cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma)
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
Genetalia eksterna antara lain:
a.    Penis
Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal, karena berada di luar ruang tubuh. Pada manusia, penis terdiri atas tiga bangunan silinder berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Ujung penis disebut dengan glan penis. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis sejati dimiliki oleh mamalia. Reptilia tidak memiliki penis sejati karena hanya berupa tonjolan kecil serta tidak tampak dari luar, sehingga disebut sebagai hemipenis (setengah penis).
fig-2
Gambar . Struktur penis
b.    Skrotum
Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh. Pada skrotum manusia dan beberapa mamalia bisa terdapat rambut pubis. Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa pubertas.
Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin. Pada manusia, suhu testis sekitar 34°C. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas.
Hormon pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
a.    Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
b.        LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron .
c.         FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
d.        Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
e.         Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
3. Penyakit yang Berhubungan dengan Sistem Reproduksi
1.    Sifilis
Penyakit ini disebabkan oleh treponema pallidum dan di tularkan terutama melalui hubungan seksual. Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium. Pada stadium lanjut, sifilis tidak hanya menyerang organ-organ reproduksi, tetapi juga menyerang organ-organ tubuh yang lain, misalnya hati, susunan saraf dan otak.
2.    Gonorhoe/GO
Biasanya ada rasa gatal dan panas di bagian distal ureter dan kadang keluar darah juga tapi juga ada nanahnya. Tetapi kalau melakukan dan biasanya pada saat infeksi menimbulkan rasa nyeri. Kalau pada pria homosexual menderita GO pada rektum. Kalau pada wanita kadang-kadang muncul keluhan berupa rasa nyeri pada pinggul bawah. Penyakit ini juga menyerang mata dengan perantara jaring-jaring sehingga juga dapat menyebabkan kebutaan penyebabnya neisserba gonorrhoea.
3.    Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul adalah peradangan infeksious organ-organ disalurkan genitalia atas wanita, termasuk uterus, tuba fallopi (salpingtis), atau ovarium (ooforitis).
4.    Gatal-Gatal Kemaluan
Gatal-gatal pada kemaluan perempuan sering tanpa penyebab yang jelas. Oleh karena tidak ditemukan penyebabnya dan gatal-gatalnya sangat mengganggu, sehingga dilakukan pengangkatan bagian luar vagina atau vulva.
5.    Granulonia Venerum
Granulonia Venerum adalah suatu penyakit kelamin dimana terbentuk borok dengan pertumbuhan jaringan ikat pada alat kelamin dan kulit sekitar kelamin. Penyebab penyakit ini adalah clymma tobacteriumgranulomatosis, suatu kuman berukuran pendek, berbentuk batang, yang ditemukan dalam jumlah banyak di dalam lapisan endotnel dari lesi yang timbul.
6.    Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh interaksi hormom, seperti hormom androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, imfotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dengan terapi hormon.
7.    Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga andomen ke dalan skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormone human chorionic go nadotropin untuk merangsang testoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
8.    Oklitis
Oklitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
9.    Gangguan Menstruasi
Dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai pada usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
10.          Kanker Genitalia
Dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.
11.     Kanker Vagina
Tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kometerapi dan bedah laser.
12.     Kanker Serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
13.     Kanker Ovarium
Memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau pengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
14.     Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat diluar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh diluar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang sakit, dan yeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyababkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
15.     Infeksi Vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
16.         Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing manis).
17.     AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udaradi sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.

G.      HATI
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem pencernaan.
Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5% dari massa tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah kanan, dibawah diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium kanan dan sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan berada dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNJG7ww8Z7oh_PLBK2_yWhw43onpmA4JVXdNZHHif6_c3yEVLkGuj4SSMJ31G3IoCvq3f3Izic8N3u2lmLvtfk3CgyKAw77bqpf4Ktkqgn1ZO6IcPClidFZArlt18vclYXUeks0lug-9ya/s320/liver+dan+hati.jpg
  • Hati terletak di bawah rusuk, di bagian kanan atas perut. Anda tak dapat hidup tanpa hati.
  • Hati merupakan salah satu organ tubuh terpenting, memiliki lebih dari 500 fungsi. Beberapa diantaranya meliputi melawan infeksi, memproses makanan yang telah diserap dari usus, memproduksi getah empedu, senyawa yang berfungsi penting dalam sistem pencernaan makanan, menyimpan zat besi, vitamin dan bahan-bahan kimia lain yang penting, mengontrol tingkat/kadar lemak, glukosa/gula dan asam amino dalam darah dan detoksifikasi atau membuang zat-zat racun dalam tubuh.
  • Cara lain untuk melihat apa yang dikerjakan oleh hati adalah dengan memikirkan bagaimana hati bisa membantu Anda dengan memproduksi energi secara cepat jika dibutuhkan, mencegah kekurangan bahan bakar tubuh dengan menyimpan vitamin-vitamin tertentu, mineral dan gula, mengontrol produksi dan ekskresi kolesterol, metabolisme alkohol, menyimpan zat besi, memonitor dan menjaga keseimbangan berbagai zat kimia serta obat-obatan dalam darah dan membantu tubuh untuk bertahan melawan infeksi dengan memproduksi faktor kekebalan tubuh dan dengan membuang bakteri dari aliran darah.
  • Hati memiliki pasokan darah yang unik dari dua sumber. Pasokan darah dari arteri hepatika dan dari vena porta yang berasal dari usus. Semua darah yang berasal dari usus akan mencapai jantung dan paru-paru setelah melewati hati.
  • Hati memiliki kapasitas yang besar untuk tumbuh kembali. Sampai tiga perempat bagian dari hati dapat diambil dan sisanya akan tumbuh kembali sampai ke ukuran dan bentuk normal dalam periode waktu tertentu.
  • Kerusakan hati menghambat kemampuannya untuk melawan infeksi serta menjalankan fungsi-fungsi penting lainnya.
  • Hepatitis C adalah virus yang menyebar melalui darah yang terinfeksi, menyerang hati dan menyebabkan kerusakan hati. Kerusakan fungsi hati karena hepatitis C kronik merupakan penyebab utama dilakukannya transplantasi hati.
Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:
a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati (Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen  di hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
b. Membantu metabolisme lemak
Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton (Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam lemak dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid juga menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.
c. Membantu metabolisme Protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah gugus amino, NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan substansi beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan saat deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh protein plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin (bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi (alfa-keto acid) dan senyawa lain.
d.    Menetralisir obat-obatan dan hormon
Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti penisilin, ampisilin, erythromisin, dan sulfonamide juga dapat mengubah sifat-sifat kimia atau mengeluarkan hormon steroid, seperti aldosteron dan estrogen serta tiroksin.
e.    Mensekresikan cairan empedu
Bilirubin, yang berasal dari heme pada saat perombakan sel darah merah, diserap oleh hati dari darah dan dikeluarkan ke empedu. Sebagian besar dari bilirubin di cairan empedu di metabolisme di usus oleh bakteri-bakteri dan dikeluarkan di feses.   
Dalam proses konjugasi yang berlangsung di dalam retikulum endoplasma sel hati tersebut, mekanisme yang terjadi adalah melekatnya asam glukuronat (secara enzimatik) kepada salah satu atau kedua gugus asam propionat dari bilirubin. Hasil konjugasi (yang kita sebut sebagai bilirubin terkonjugasi) ini, sebagian besar berada dalam bentuk diglukuronida (80%), dan sebagian kecil dalam bentuk monoglukuronida.
Penempelan gugus glukuronida pada gugus propionat terjadi melalui suatu ikatan ester, sehingga proses yang terjadi disebut proses esterifikasi. Proses esterifikasi tersebut dikatalisasi oleh suatu enzim yang disebut bilirubin uridin-difosfat glukuronil transferase (lazimnya disebut enzim glukuronil transferase saja), yang berlokasi di retikulum endoplasmik sel hati.
Akibat konjugasi tersebut, terjadi perubahan sifat bilirubin. Perbedaan yang paling mencolok antara bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi adalah sifat kelarutannya dalam air dan lemak. Bilirubin tidak terkonjugasi bersifat tidak larut dalam air, tapi mempunyai afinitas tinggi terhadap lemak. Karena sifat inilah, bilirubin tak terkonjugasi tidak akan diekskresikan ke urin. Sifat yang sebaliknya terdapat pada bilirubin terkonjugasi.
Karena kelarutannya yang tinggi pada lemak, bilirubin tidak terkonjugasi dapat larut di dalam lapisan lemak dari membran sel. Peningkatan dari bilirubin tidak terkonjugasi dapat menimbulkan efek yang sangat tidak kita inginkan, berupa kerusakan jaringan otak. Hal ini terjadi karena otak merupakan jaringan yang banyak mengandung lemak.
f.    Mensintesis garam-garam empedu
Garam-garam empedu digunakan oleh usus kecil untuk mengemulsi dan menyerap lemak, fosfolipid, kolesterol, dan lipoprotein.
g.    Sebagai tempat penyimpanan
Selain glikogen, hati juga digunakan sebagai tempat menyimpan vitamin (A, B12, D, E, K) serta mineral (Fe dan Co). Sel-sel hati terdiri dari sebuah protein yang disebut apoferritin yang bergabung dengan Fe membentuk Ferritin sehingga Fe dapat disimpan di hati. Fe juga dapat dilepaskan jika kadarnya didarah turun.
h.    Sebagai fagosit
Sel-sel Kupffer’s dari hati mampu memakan sel darah merah dan sel darah putih yang rusak serta bakteri.
i.    Mengaktifkan vitamin D
Hati dan ginjal dapat berpartisipasi dalam mengaktifkan vitamin D.
j.    Menghasilkan kolesterol tubuh
Hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu. Kolesterol merupakan bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukan untuk membuat hormon-hormon tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan hormonadrenal).
Fungsi lainnya adalah sebagai berikut:
1.        Membantu menghilangkan Racun darah untuk membersihkannya dari zat berbahaya seperti alkohol dan obat-obatan
2.        Membantu proses detoksifikasi
3.        Membantu proses regulasi
4.        Penyimpanan beberapa vitamin dan zat besi
5.        Menyimpan glukosa gula sederhana
6.        Membantu proses metabolisme tubuh
7.        Mengubah gula yang tersimpan untuk digunakan saat gula gula tubuh (glukosa) tingkat jatuh di bawah normal.
8.        Memecah hemoglobin serta insulin dan hormon lainnya
9.        Mengkonversi amonia menjadi urea, yang penting dalam metabolisme
10.    Menghancurkan sel-sel darah merah tua
11.    Menyaring zat-zat berbahaya
Secara umum terdapat beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus yang bisa menyerang hati.
1. Hepatitis
Hepatitis atau peradangan hati merupakan penyakit yang paling umum menyerang hati. Ada beberapa jenis penyakit hepatitis, yakni hepatitis A, B, C, D, E, serta hepatitis autoimun yang disebabkan adanya agen yang memicu sistem kekebalan tubuh menyerang sel hati.
Hampir semua penderita hepatitis A yang sebelumnya sehat akan sembuh dan tidak berkembang menjadi kronis. Sekitar 90 persen pengidap hepatitis B juga akan sembuh. Sedangkan hepatitis C dan steatohepatitis nonalkoholik seringnya berkembang menjadi hepatitis kronik.
2. Hemokromaatosis
Penyakit ini disebabkan kelainan genetik yang menyebabkan usus menyerap terlalu banyak zat besi sehingga kadarnya berlebihan. Kelebihan zat besi ini akan masuk ke alirah darah dan menumpuk pada organ tertentu, terutama hati.
3. Sirosis
Sirosis ditandai dengan terjadinya kerusakan hati yang progresif dan tidak bisa diperbaiki. Sering diakibatkan oleh infeksi, hepatitis B dan C menahun, penggunaan alkohol berlebihan, atau penyakit autoimun.
4. Kanker hati
Biasanya kanker hati berasal dari bagian lain tubuh kemudian menyebar ke hati. Hati cukup rentan terhadap serangan sel kanker.
5. Abses hati
Abses, cairan atau nanah yang memenuhi rongga, kadang terbentuk dalam hati akibat infeksi bakteri atau parasit. Jika disebabkan bakteri biasanya langsung diikuti demam dan menggigil. Sedangkan abses karena parasit berkembang lebih lambat. Penyakit ini diidentifikasi dengan pemeriksaan CT scan atau USG pada hati.
6. Gangguan bawaan pada hati
Ada beberapa kelainan hati yang diwariskan dan biasanya sudah terlihat ketika masa kanak-kanak.
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
    Pemberian vaksinasi
    Makan makanan yang sehat
    Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
    Berolahraga dengan teratur
    Sterilisasi penggunaan jarum suntik
    Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)



H.      LIMPA
Selain sistem peredaran darah, manusia juga mempunyai sistem peredaran getah bening (limfa) yang keduanya berperan dalam sistem transportasi. Sistem limfa berkaitan erat dengan sistem peredaran darah. Sistem limfa terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
http://slaraska2.files.wordpress.com/2010/12/limpa.jpg?w=300&h=290
Fungsi sistem peredaran getah bening adalah sebagai berikut.
1.      Untuk sistem pertahanan tubuh.
2.      Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.
Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.
Pembuluh limfa dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung cairan limfa yang berasal dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada vena yang berada di bawah selangka kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.
Kelenjar limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfa terdapat di sepanjang pembuluh limfa, terutama terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu.
Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah mati. Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung disebut polip hidung. Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui hidung, mulut, dan tenggorokan
Limpa adalah organ kecil yang terletak tepat di bawah tulang rusuk sebelah kiri. Umumnya berukuran sebesar kepalan tangan, tapi kondisi tertentu bisa membuatnya mengalami pembengkakan yang disebut dengan splenomegali. Bagaimana gejalanya?
Limpa termasuk organ yang lembut dan berbentuk seperti spons yang melakukan beberapa fungsi kritis serta mudah mengalami kerusakan.
Fungsi dari limpa ini sendiri adalah:
  1. Mengeluarkan dan menghancurkan sel darah yang sudah tua dan rusak.
  2. Memainkan peran yang penting dalam mencegah infeksi dengan menghasilkan sel-sel darah putih (limfosit) dan bertindak sebagai batas pertahanan pertama dalam melawan patogen yang menyerang.
  3. Menyimpan sel-sel darah merah dan trombosit, yaitu sel-sel yang membantu penggumpalan darah.
  4. Kemungkinan bertindak sebagai perantara antara sistem kekebalan tubuh dan otak.
Pembengkakan limpa umumnya tidak menunjukkan gejala. Tapi dalam beberapa kasus ada beberapa gejala yang dirasakan seperti:
  1. Sakit atau perasaan penuh di bagian kiri atas perut yang bisa menyebar ke bahu kiri
  2. Mengalami kurang darah atau anemia
  3. Gampang kelelahan
  4. Mudah mengalami infeksi dan perdarahan
Efek yang terjadi pada limpa ada yang bersifat sementara tapi ada juga yang jangka panjang tergantung dari seberapa baik perawatan yang diterima. Beberapa faktor diketahui bisa menyebabkan pembengkakan limpa, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Senin (25/4/2011) yaitu:
  1. Infeksi virus, seperti mononukleosis
  2. Infeksi bakteri, seperti sifilis atau infeksi pada lapisan dalam jantung (endocarditis)
  3. Infeksi parasit, seperti malaria
  4. Sirosis dan penyakit lain yang mempengaruhi hati
  5. Berbagai jenis anemia hemolitik, yaitu kondisi yang ditandai dengan kerusakan dini sel-sel darah merah
  6. Kanker darah seperti leukemia dan kanker limfoma seperti penyakit Hodgkin
  7. Gangguan metabolik seperti penyakit Gaucher dan penyakit Niemann-Pick
  8. Adanya tekanan pada pembuluh darah vena di limpa, hati atau gumpalan darah di pembuluh darah
  9. Trauma seperti cedera selama kontak olahraga atau terkena pukulan.
Limpa yang membesar akan mempengaruhi masing-masing fungsi vital, misalnya mengalami gangguan dalam menyaring sel-sel darah merah, mengurangi jumlah sel-sel sehat dalam aliran darah bahkan hingga merusak organ lain.
Komplikasi lain yang berpotensi terjadi jika limpa mengalami pembengkakan seperti:
  1. Infeksi, hal ini karena limpa yang membengkak akan mengurangi jumlah sel darah merah yang sehat, trombosit dan sel darah putih dalam aliran darah, sehingga mudah terkena infeksi.
  2. Mengalami anemia dan meningkatkan terjadinya perdarahan.
  3. Limpa pecah, limpa yang sehat cenderung mudah rusak terutama dalam kecelakaan mobil. Tapi bila limpa mengalami pembengkakan maka kemungkinannya jauh lebih besar. Jika limpa pecah bisa menyebabkan perdarahan yang mengancam nyawa.
Perawatan yang diberikan bisa berupa radiasi untuk mengecilkan limpa, tapi jika menyebabkan komplikasi serius maka operasi pengangkatan limpa (splenektomi) bisa menjadi pilihan. Seseorang bisa tetap aktif meski tanpa limpa, tapi harus berhati-hati dan menjaga pola hidup karena lebih rentan terkena infeksi.
Definisi Limpa Yang Membesar
Limpa (spleen) adalah organ yang berlokasi pada kwadran kiri bagian atas dari perut tepat dibawah diafragma dan terlindung dibawah tulang-tulang rusuk kiri bagian bawah.
Limpa mempunyai beberapa fungsi-fungsi yang penting yang melibatkan sel-sel darah dalam tubuh.
  1. Ia menyaring darah dan mengeluarkan sel-sel darah merah yang tua dan rusak, bakteri-bakteri, dan partikel-partikel lain ketika mereka lewat melalui jaringan yang ruwet dari pembuluh-pembuluh darah didalam limpa.
  2. Ia menghasilkan lymphocytes, tipe dari sel darah putih yang menghasilkan antibodi-antibodi dan membantu sistim imun.
Sistim penyaringan adalah bagian dari bubur merah sementara bubur putih dari limpa mengandung sel-sel yang berfungsi imun.
Normalnya, limpa adalah organ kecil kira-kira ukuran kepalan tangan yang kecil atau jeruk. Splenomegaly menggambarkan situasi dimana limpa membesar dalam ukurannya. (spleen+megaly=pembesaran)
Penyebab-Penyebab Dari Limpa Yang Membesar
Limpa membesar jika ia diminta untuk melakukan pekerjaan yang berlebihan dalam menyaring atau membuat sel-sel darah, jika ada aliran darah yang abnormal padanya, atau jika ia diserbu dengan sel-sel yang abnormal atau endapan-endapan.
Sel-Sel Darah Merah Abnormal: Karena limpa menyaring sel-sel darah abnormal dan mengeluarkan mereka dari sistim sirkulasi, penyakit-penyakit yang berakibat pada sel-sel merah abnormal akan menyebabkan limpa membesar. Penyakit sel sabit (Sickle), thalassemia, dan spherocytosis adalah contoh-contoh dari penyakit-penyakit yang membentuk sel-sel yang berbentuk tidak biasa yang tidak dapat dengan mudah maneuver melalui pembuluh-pembuluh darah yang kecil dan kapiler-kapiler dari tubuh. Jika mereka tidak dikeluarkan oleh limpa, sel-sel abnormal ini dapat menyebabkan gumpalan-gumpalan darah dan mengurangi sirkulasi. Bagaimanapun, mengeluarkan mereka menyebabkan limpa untuk membengkak dan membesar.
Infeksi Virus dan Bakteri: Limpa terlibat dalam pembuatan sel-sel yang melawan infeksi dan bagian dari responya itu adalah membesar. Ini secara umum terlihat pada infeksi-infeksi virus seperti infectious mononucleosis (disebabkan oleh Epstein Barr virus), AIDS dan hepatitis virus. Contoh-contoh dari infeksi-infeksi bakteri yang berhubungan dengan splenomegaly termasuk tuberculosis, malaria, dan anaplasmosis (dahulu dikenal sebagai ehrlichiosis).
Splenic vein pressure/blockage: Darah memasuki limpa melalui arteri limpa dan meninggalkannya melalui vena limpa. Jika tekanan didalam vena meningkat atau jika vena limpa menjadi terhalangi, darah tidak dapat meninggalkan limpa dan ia mungkin membengkak. Karena hubungan pada aliran darah hati, halangan vena sirosis dan portal dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi dengan aliran darah vena dari limpa. Gagal jantung kongestif mungkin menyebabkan keduanya hati dan limpa untuk membengkak karena tekanan vena yang meningkat.
Kanker-kanker: Leukemia-leukemia dan keduanya lymphoma Hodgkins dan non-Hodgkins dapat menyebabkan limpa membesar, seperti keberagaman dari tumor-tumor lain dapat termasuk melanoma-melanoma.
Penyakit Metabolik: Penyakit-penyakit metabolik yang memperbesar limpa termasuk penyakit Niemann-Pick, Penyakit Gaucher, dan sindrom Hurler.
Penyebab pembengkakan pada limpa
  • Peradangan limpa (splenitis), penyakit ini biasanya terjadi pada bagian merah limpa, penyebabnya bisa tumor akibat pertumbuhan sel lasing, bisa juga akibat dari paparan zat-zat kimia atau radiasi
  • Terdapat sel-sel darah merah abnormal, adanya sel-sel abnormal dalam darah merah dengan jumlah banyak bisa memicu pembesaran limpa, karena limpa harus bekerja keras untuk menghancurkan sel-sel tersebut. Dan semakin banyak darak abnormal, maka resiko penyakit pembesaran limpa juga semakin tinggi, karena sel abnormal tersebut bisa berbalik menyerang jaringan limpa.
  • Adanya infeksi bakteri, virus, ataupun parasit, sebagai organ pertahanan membuat limpa sering berhubungan dengan virus dan bakteri berbahaya dalam tubuh. Ketika jumlah virus yang menyerang dalam jumlah banyak, maka limpa beresiko diserang balik oleh sumber penyakit tersebut.
  • Adanya penyakit-penyakit metabolic, dalam tubuh kinerja antar organ sangat berhubungan erat dan saling mempengaruhi, ketika ada organ yang terganggu, maka organ lain akan beresiko mengalami gangguan.
  • Kanker darah, ketika seseorang terserang kanker darah, maka system pertahanan tubuhnya tidak bisa bekerja optimal, dan hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerja dan kondisi kesehatan limpa, karena jika darah telah terkontaminasi sel kanker, maka limpa juga beresiko.
  • Anemia, produksi sel darah merah yang terbatas atau kurang juga bisa mempengaruhi pembengkakan pada limpa.









I.         EMPEDU
Kantong empedu adalah organ kecil yang terletak di dekat pertengahan perut daerah tubuh . Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan empedu yang berasal dari hati . Empedu merupakan zat yang membantu dalam pencernaan lemak . lemak tidak larut dalam air, sehingga dalam rangka untuk mengemulsi lemak khusus sesuatu yang diperlukan. hati memproduksi empedu dan kemudian menyimpannya di dalam kantong empedu hingga tubuh perlu mencerna lemak. Ketika saat ini tiba, kantong empedu mulai untuk membiarkan aliran empedu ke dalam usus, di dalam duodenum, di mana lemak dicerna dengan bantuan dan kemudian diserap oleh organisme.
http://slaraska2.files.wordpress.com/2010/12/kantong-empedu.jpg?w=300&h=200
Sementara empedu duduk di kantong empedu, air dari itu mencurahkan keluar melalui dinding kantong empedu, membuat empedu lebih terkonsentrasi dan karena itu lebih efektif. Empedu juga menetralkan beberapa asam yang ditemukan dalam jenis makanan tertentu. Sama seperti setiap organ lain dalam tubuh, kantong empedu dapat kerusakan dan menyebabkan penyakit.
Pada beberapa orang, biasanya perempuan yang lebih dari 40 tahun,(tetapi sudah ada cukup banyak kasus pria yang menderita Kandung empedu juga), empedu di dalamnya bisa mengkristal menjadi batu kecil,yang disebut batu empedu .
Batu empedu terbuat dari garam, kalsium dan kolesterol, semua disatukan dalam sebuah batu kecil. Ini batu empedu dapat menyebabkan beberapa masalah, mulai dengan radang kandung empedu dan berakhir dengan sakit parah dan penyumbatan. Dalam 3 / 4 dari kantong empedu pasien tidakmenyebabkan terlihat gejala , tapi dalam satu kuartal sesuatu yang muncul.Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan, yang disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Pada beberapa spesies, empedu disimpan di kantung empedu dan dilepaskan ke usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan.
Empedu dihasilkan oleh hati. Garam empedu yang dihasilkannya mencegah agregat lemak hingga memperbesar luas permukaannya. Bentuk micelles (agregat dari asam lemak,kolesterol,dan monogliresida ) yang dihasilkannya membuat lemak dapat larut dalam air. Hal ini penting dalam mempercepat proses pemecahan lemak oleh empedu membuat sekresi,ekskresidan reabsorpsi empedu menjadi bahan yang menarik untuk di bahas di dalam artikel kedokteran ini. Hati dan kantung empedu merupakan dua bagian yang tak terpisahkan saat kita membahas tentang empedu.
  1. Bagian – Bagian Empedu
Empedu terdiri dari :
·         Garam – garam empedu
·         Elektrolit
·         Pigmen empedu
·         Kolesterol
·         Lemak
Penyakit Empedu
Macam-macam Batu Empedu
A. Definisi Kolelitiasis (Batu Empedu)
Kolelitiasis (batu empedu) biasanya terbentuk dalam kandung empedu dari unsure-unsur padat yang membentuk cairan empedu jadi pada hakekatnya batu empedu merupakan endapan 1 atau lebih komponen empedu : kolesterol, bilirubin, garam empedu, kalsium, protein, asam lemak, fosfolipid. Batu empedu memiliki ukuran, bentuk dan komposisi yang bervariasi.
Macam-macam batu empedu:
1. Batu pigmen
Batu pigmen terdiri atas garam kalsium dan salah satu dari anion-anion ini: karbonat, fosfat, dan asam lemak rantai panjang. Cenderung berukuran kecil , berwarna hitam kecoklatan. batu pigmen kemungkinan akan terbentuk bila pigmen dalam empedu mengadakan pengendapan sehingga terjadi batu.Risiko terbentuknya batu semacam ini semakin besar pada psien sirosis, hemolisis dan infeksi percabangan bilier. Batu ini tidak dapat dilarutkan dan hanya dapat dioperasi.
2. Batu kolesterol
Kolesterol yang merupakan unsur normal pembentuk empedu bersifat tidak larut dalam air. Kelarutannya tergantung pada asam-asam empedu dan lesitin (fosfolipid) dalam empedu. Pada pasien yang cenderung menderita batu empedu terjadi penurunan sintesis asam empedu dan peningkatan sintesis kolesterol dalam hati, hal ini mengakibatkan supersatursi getah empedu oleh kolesterol yang kemudian keluar dari getah empedu , mengendap dan menjadi batu. Batu kolesterol biasanya berukuran besar, bestruktur bulat atau oval, berwarna kuning pucat.
3. Batu campuran
Batu campuran paling sering ditemukan . batu ini memiliki gambaran batu pigmen dan batu kolesterol, berwarna coklat tua. Batu empedu campuran ini sering terlihat dengan pemeriksaan radiografi.
Jumlah wanita yang menderita batu empedu empat kali lebih besar daripada laki-laki. Biasanya wanita tersebut berusia lebih dari 40 tahun dan obesitas. Insiden pembentukan batu empedu meningkat pada para pengguna pil kontrasepsi, estrogen, yang diketahui meningkatkan saturasi kolesterol bilier. Insiden pembentukan juga meningkat bersamaan dengan pertambahan umur.
Gangguan metabolisme yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi empedu, statis empedu, dan infeksi kandung empedu dianggap sebagai faktor predisposisi. Gangguan kontraksi kandung empedu atau spasme sfingter oddi , atau kedua-duanya dapat menyebabkan terjadinya statis
            Statis empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi progresif., perubahan komposisi kimia dan pengendapan.


B. Gejala Klinis Kolelitiasis (Batu Empedu)
Penderita penyakit batu empedu dapat mengalami dua jenis gejala: gejala yang disebabkan oleh penyakit pada kandung empedu itu sendiri dan gejala yang terjadi akibat obstruksi pada lintasan empedu oleh batu empedu. Gejalanya bisa bersifat akut ataupun kronis, diantaranya adalah :
           Rasa nyeri , jika duktus sisitikus tesumbat oleh batu empedu kandung empedu akan mengalami distensi dan akhirnya infeksi. Pasien akan menderita panas dan mungkin teraba masa padat pada abdomen disertai nyeri hebat pada abdomen kuadran kanan atas yang menjalar ke punggung atau bahu kanan, rasa nyeri ini biasanya disertai dengan mual dan muntah dan bertambah hebat dalam waktu beberapa jam setelah makan makanan dalam porsi besar.
           Ikterus
           Perubahan warna urin dan feses
           Defisiensi vitamin
C. Evaluasi Diagnostik Kolelitiasis( Batu Empedu)
       pemeriksaan sinar X abdomen, dilakukan bila terdapat kecurigaan akan penyakit kandung empedu dan untuk menyingkirkan penyebab gejala yang lain. Namun demikian hanya 15 % hingga 20 % batu empedu yang dapat tampak melalui pemeriksaan sinar X.
       ultrasonografi
       kolesistografi, meskipun sudah digantikan dengan pemeriksaan USG sebgai pemeriksaan pilihan, kolesistografi masih digunakan jika alat USG tidak tersedia atau bila hasil USG meragukan.
       ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography), pemeriksaan ini memungkinkan visualisai struktur secara langsung yang hanya dapat dilihat pada saat melakukan laparotomi.
       EUS (Endoscopic Ultrasonografi.




BAB III
PENUTUP
1.        Kesimpulan
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan batuan haemoglobin sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 di dalam darah diikat oleh hemoglobin, selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh.
Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
Usus adalah organ tubuh yang berbentuk seperti pipa-pipa. Setiap saat usus secara aktif menyerap, mengeluarkan, mengirimkan sinyal, dan memetabolisasi. Usus berperan sebagai penjaga gawang sistem makanan bagi tubuh kita.

2.        Saran
Makalah ini telah penulis selesaikan dengan semaksimal mungkin dan juga berkat bantuan dari dosen dan juga teman-teman,penulis  tahu bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis meminta kritik dan saran dari siapa saja yang nantinya membaca makalah ini untuk lebih dapat disempurnakan dan juga dapat penulis jadikan pedoman untuk menulis makalah selanjutnya.Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.  






Daftar Pustaka
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya.
Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka.
            Jakarta.
Arif Priadi. 2009. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Yudistira.
Furqonita,D. 2007. Seri IPA-BIOLOGI 3 SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yuhistira, Jakarta.
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Nurhayati, Nunung. 2006. IPA BIOLOGI BILINGUAL untuk SMP/MTs. Kelas IX.
Bandung: PT. Yrama Widya

Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI SMP dan MTs. Kelas IX. Jakarta: Esis

Karnota, Bambang K. 2006. FOKUS BIOLOGI. Jakarta: PT. Erlangga

Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI SMP dan MTs. Kelas VIII. Jakarta: Esis
Nasir, Mochamad, dkk. 1994. Penuntun Pratikum Biologi Umum. Yogyakarta: Depdikbud.
Diah Aryuliana, dll. 2007. Biologi 2 SMA/MA untuk kelas XI. Jakarta: Esis.
Nurhayati. 2008. Biologi untuk SMA/MA kelas XI Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya.
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga Nunung
Yosaphat Sumardi, dkk. 2008. Konsep Dasar IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Campbell dan Nail A. 2004. Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta: Erlangga.